32. Si Daddy

8.5K 537 123
                                    

08 Mei 2019
Wobbit vs Baby Minhyun!

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membangunkanku dari tidur nyenyakku. Aku mengerjap-ngerjapkan mata untuk menjernihkan penglihatanku. Soobin dan baby Hansoo masih terlelap. Ya, semalam kami tidur bertiga, ahh maksudku berempat dengan Daegi.

Tok! Tokk!

Ketukan pintu semakin mengeras. Aku berjalan ke ruang tamu tergesa lalu membukakan pintu. Hansoo eomma tengah berdiri di sana. Ia tersenyum sembari mengucapkan salam. Kubalas salamnya sembari membungkuk

"Silahkan masuk Hansoo eomma!" Aku mempersilahkan beliau untuk masuk. Tak lupa juga mempersilahkan beliau duduk.

"Aku kemari untuk mengambil Hansoo!" Hansoo eomma mengatakan keperluannya. Aku mengangguk lalu hendak berjalan ke kamar mengambil Hansoo. Namun niatku kuurungkan saat Soobin berjalan menuruni tangga sembari menggendong Hansoo.

"Selamat pagi ahjuma. Hansoo baru saja bangun!" Soobin berujuar sembari duduk di sampingku. Tangannya terulur untuk menyerahkan Hansoo kepada eommanya. Dan tak lupa ia juga menyerahkan tas bayi milik Hansoo.

"Apa Hansoo rewel?" Eomma Hansoo bertanya. Wajahnya nampak ada rasa tidak enak. Aku duduk di sampingnya lalu mengusap lengannya.

"Tidak, ahjuma! Hansoo sangat baik dan menggemaskan!" Aku berujar sembari mengusap pipi gembul Hansoo.

"Syukurlah!"

Lalu pagi itu kami bercakap hingga sekitar lima belas menit. Lalu Hansoo eomma pamit pulang. Sebelumnya ia juga memberi kami oleh-oleh dari Busan.

Aku sedikit sedih karena baby Hansoo pulang. Aku masih ingin bermain dengannya. Aku ingin mencium pipi gembulnya. Aku juga masih ingin menggendongnya.

"Kenapa memasang wajah sedih seperti itu hm?" Soobin mendekatiku lalu memeluk pinggangku. Aku mengerucutkan bibirku.

"Aku masih ingin bermain dengan baby Hansoo!" Aku memeluk Soobin. Ia menangkup pipiku dan mengusapnya lembut.

"Biarkan Hansoo menikmati waktu dengan eommanya. Dia pasti rindu." Soobin menatapku dengan lembut seperti biasanya.

"Tapi baby Hansoo sangat menggemaskan! Aku ingin menghabiskan satu hari lagi dengannya." Aku semakin mengerucutkan bibirku. Namun bukannya mengabulkan keinginanku, Soobin justru hanya tertawa.

"Apa hyung sangat menyukai seorang bayi?" Soobin menghentikan tawanya. Tangannya bergerak mengusap rambutku. Aku mengangguk sembari memasang wajah sendu.

"Kalau begitu, ayo membuat 11 baby!" Soobin berbisik di telingaku. Aku membulatkan mata. Wobbit mesum! Kupukuli lengannya berkali-kali. Rasakan!

"Aku laki-laki! Berhenti bicara omong kosong!" Aku berdiri dan hendak beranjak meninggalkan si wobbit mesum itu. Namun bunyi ketokan pintu menghentikan langkahku.

Soobin berdiri dan membuka pintu. Aku mengikutinya dan berdiri di belakangnya sembari mengintip. Kulihat seorang ahjuma tengah berdiri di depan pintu sembari menggendong seorang anak laki-laki, jika dilihat-lihat umur anaknya sekitar dua tahun. Ah aku tau anak kecil itu. Namanya Minhyun. Dia anak dari ahjuma yang tinggal tepat di samping rumah kami.

"Soobin-ah, aku ingin meminta bantuan. Aku harus mengantar kakak Minhyun ke Daegu. Apa kau bisa menjaga Minhyun? Aku akan mengambilnya nanti sore!" Aku membulatkan mataku. Lagi? Baru saja Hansoo eomma pulang, sekarang kami dimintai tolong untuk menjaga anak lagi? Aku rasa kami benar-benar seperti tempat penitipan anak!

"Ahh sebenarnya kami juga hendak perg-"

"Tentu saja bisa! Ahjuma bisa menitipkan baby Minhyun pada kami. Kami akan menjaganya dengan baik." Aku keluar dari balik punggung Soobin dan memotong ucapannya. Dengan menjaga Minhyun pasti wobbit mesum itu tidak akan menggangguku. Aku tertawa dalam hati.

Daily Yeonbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang