Hari sudah larut malam saat Lori mengantar Princess ke Rumahnya. Harusnya mereka tak pulang semalam ini kalau saja Keke dan Via bawa kendaraan sendiri. Tapi karena harus mengantar dua gadis itu, makanya mereka kemalaman.
"Kamu mau mampir?" tanya Princess basa-basi.
"Yakin nyuruh aku mampir?" goda Lori.
Princess tertawa kecil, ketahuan deh kalau dia cuma basa-basi doang. "Udah malem," ujarnya mengakui.
"Aku tau," jawab Lori.
Lalu. Suasana tiba-tiba menjadi senyap. Princess belum turun dari mobil karena Lori memegang tangannya. Keduanya saling tatap, dengan wajah Lori yang kian mendekat.
Princess tak bisa menolak, hak Lori sebagai pacar jika ingin menciumnya. Maka dia membiarkan bibir Lori menempel di atas bibirnya. Ciuman itu Sejenak hanya menempel, namun kemudian berubah menjadi kecupan-kecupan kecil. Bahkan di saat seperti ini saja Princess malah memikirkan Naveen, bukankah itu gila?
Lori mencoba mengajak bibir Princess bermain, tapi bibir itu tetap diam. Dia seperti sedang mencium tembok, dingin sekali. Ini ciuman pertama mereka, tapi Lori tak merasa ada yang meledak di dadanya. Meski begitu, dia tetap tersenyum ketika ciuman dilepas.
"Kamu langsung tidur ya," ucapnya dengan lembut.
Princess mengangguk. "Hati-hati," balasnya pada Lori.
Princess pun turun dari mobil, dia berdiri untuk menunggu mobil Lori pergi. Setelah mobil itu menghilang di kejauhan, dia pun masuk ke Rumahnya.
"Malem banget sayang, pulangnya?" sapa Keyra yang ternyata menunggu di Ruang tamu bersama Rayen.
"Tadi nganter Via sama Keke dulu, Ma," jawab Princess. Dia memilih duduk di sofa yang sama, mengobrol sebentar dengan Orang tuanya.
"Mama perhatiin hubungan kamu sama Lori makin deket aja. Kalian pacaran ya?" tanya Keyra, berniat menggoda.
"Papa suka sama Lori. Dia anak yang baik, sopan dan sepertinya sayang banget sama kamu," Rayen ikut mengompori.
Princess hanya tersenyum tipis, lalu dia menatap layar televisi dimana sedang menayangkan sebuah berita kecelakaan mobil Bus Pariwisata yang masuk ke jurang.
Rayen dan Keyra saling lirik, mereka terlihat sedih karena Princess tidak lagi seceria dulu. Bahkan suara tawa gadis itu adalah yang paling mereka rindukan selama beberapa bulan terakhir ini. Apalagi saat Princess sedang meraung menangis ketika dia merasa kesal.
"Ma, Pa, Princess ke kamar dulu ya. Udah ngantuk," ujar Princess.
"Iya sayang. Good night," sahut Rayen.
"Good night, Pa," Princess mencium pipi Papanya. "Good night, Ma." lalu mencium pipi Mamanya.
"Tidur ya sayang..." senyum Keyra terlihat sedih.
Princess kemudian pergi ke kamarnya.
"Pa, Mama nggak bisa lihat Princess seperti itu terus menerus," ujar Keyra begitu sedih.
"Kita harus kembalikan tawa puteri kita, Ma. Papa berjanji akan berusaha untuk itu," Rayen memeluk Keyra.
"Gimana perkembangan kasus Naveen, Pa?" tanya Keyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit (KOMPLIT)
Teen Fiction(Bab Masih Lengkap) Mempunyai seorang sahabat yang sangat Famous di sekolah, bukanlah hal yang membanggakan bagi Princess. Malah dia merasa itu sangat menyusahkan. Setiap saat, ada saja cewek-cewek yang mengganggunya dengan menitip salam, surat, ata...