🎈Nonton

31.5K 2.7K 182
                                    

"Karena gue suka sama lo."

Princess tak kaget lagi mendengar itu karena dia sudah cukup memahami bagaimana perlakukan Lori padanya selama ini. Bahkan Keke dan Via pun merasakan hal yang sama, mereka yang selalu ingetin Princess kalau Lori punya perasaan terhadapnya.

"Jujur, gue udah suka sama lo sejak lo masih sama Naveen. Di pertemuan pertama kita di Sekolah ini, waktu MOS. Tapi kenapa gue nggak berani ungkapin ke elo, karena gue emang nggak punya nyali saat itu. Terlebih gue tau kalau Naveen suka sama lo." Diamnya Princess membuat Lori harus mengklarifikasi rasa sukanya itu agar tidak terjadk kesalahpahaman.

Princess mendengarkan itu tanpa mengatakan apa-apa, dia hanya menatap Lori tanpa ekspresi sama sekali.

"Selama Naveen ada, meski gue amat sangat suka sama lo, gue nggak akan pernah ambil lo dari dia."

"Terus sekarang?" tanya Princess to the point. Dia terlihat tenang, sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Gue nggak berniat rebut lo dari Naveen atau gantiin posisi dia di hati lo. Gue cuma mau jadi bagian dalam hidup lo, meski itu cuma sedikit. Bahkan kalaupun lo cuma kasih gue satu persennya aja, nggak masalah. Gue mau gantiin Naveen buat jaga lo, cuma itu."

Princess masih dengan tatapan datarnya pada Lori, menghela nafas. "Kalau pada akhirnya gue tetep nggak bisa hilangkan Naveen dalam hidup gue, apa lo bisa terima?"

"Naveen akan tetap hidup di hati lo, dengan atau tanpa gue sekalipun. Gue nggak akan keberatan dengan itu," jawab Lori serius.

"Lo siap dengan semua konsekuensinya, Lori?"

"Gue bakal tersakiti?" tanya Lori.

"Mungkin lebih dari itu."

"Selama lo mau kasih gue kesempatan untuk mencoba, gue akan terima apapun konsekuensinya. Termasuk bila akhirnya harus menyerah karena lo yang meminta."

Ketulusan Lori menjadi nilai plus bagi Princess untuk memikirkannya. Cowok itu sudah sangat baik selama ini. Mengantar jemputnya sekolah. Menghiburnya tanpa mengenal waktu. Selalu ada saat dibutuhkan.

"Oke, kita coba." Princess akhirnya mengatakan itu, meski dengan wajah yang tidak terlihat bahagia sama sekali.

"Jadi, lo... Terima gue?" tanya Lori lebih teliti, jangan sampai dia salah paham.

"Hmm," jawab Princess sambil mengangguk.

"Akhirnyaaa!!" Keke dan Via tiba-tiba muncul dan berteriak. Bagi Lori itu cukup mengagetkan, tapi Princess tetap biasa-biasa saja.

"Cieeeee yang udah jadian," goda Via.

"Ditunggu PJ-nya ya," timpal Keke tak kalah senang.

"PJ?" Lori mengerutkan kening.

"Pajak jadian, ogeb!"

"Traktir!"

"Ohh," Lori tertawa dan mengangguk. "Oke kalian mau apa, gue bayarin apa aja." Lori menyanggupi.

Di saat Lori dan dua sahabatnya ribut membicarakan soal akan makan apa mereka sepulang sekolah ini, Princess hanya diam dan menatap kosong ke depan.

"Apa pilihan gue bener, Nav? Tapi kenapa gue nggak bahagia sedikit pun?" lirihnya dalam hati.

•✤✤••✤✤•

Menjadi pacar Lori, seharusnya cukup membanggakan bagi Princess karena cowok itu cukup populer di Sekolah. Berbeda dengan Naveen yang memiliki banyak pacar, Lori justru tak tersentuh sama sekali. Dia dikenal cuek pada cewek, seringkali dilirik tapi hanya dibalas dengan senyum. Lori tampan, siapapun mengakuinya. Saat Lori tersenyum, rasanya adem dan matahari bisa bersembunyi karenanya.

Tapi Princess tetaplah Princess, dia tak menunjukkan ekspresi antusias layaknya gadis normal lainnya yang baru saja mendapatkan pacar. Wajahnya tetap datar, senyum seadanya dan baru ngomong kalo diajakim ngomong doang. Hebatnya Lori, dia selalu sabar menghadapi sifat dingin Princess itu selama satu bulan mereka menjalin cinta.

"Gila, enak banget Giov dilepasin gitu aja dengan alasan dia masih di bawah umur," gerutu Keke.

Mereka semua baru saja mendengar kabar bahwa Giovani menyerahkan diri ke Kantor polisi didampingi pengacaranya. Giovani tidak akan dipenjara tetapi dilakukan proses hukum sesuai UUD perlindungan anak yang berlaku, dimana Giovani hanya akan diberikan rehabilitasi tentang kesalahan yang dia lakukan.

"Gue rasa Papanya pasti ngeluarin banyak uang," timpal Via.

"By the way Prins, emang bokap lo terima aja gitu?" tanya Keke penasaran.

"Emang bokap gue bisa apa lagi? RIA dan aparat kepolisian bukan sesuatu yang bisa digabungkan. Profesi mereka berbeda," jawab Princess dengan tenang.

"Tapi gue yakin emang Giovani yang celakain Naveen!" seru Via.

Seketika tangan Princess yang sedang mengaduk minuman terhenti. Dia menatap datar pada gelas minuman itu, dengan jantung berdebar keras.

Keke menyikut Via, memperingatkan atas kesalahan dari ucapan Via barusan. Lori pun turut menatap Princess, cewek itu selalu bersikap seperti itu saat nama Naveen disebut.

"Abis ini kita mau kemana?" tanya Princess kemudian. Serapat mungkin dia menyembunyikan sesak dengan tersenyum, untuk menghargai Lori.

"Nonton kan ya?" tanya Lori ke Via dan Keke. Keduanya mengangguk. "Tapi kalau kamu nggak mau..."

"Mau," jawab Princess langsung.

Princess kembali menunduk, menghela nafas dan mengaturnya. Tak bisa disembunyikan, dia memang memikirkan Naveen. Always... Tanpa adanya jeda sama sekali.

Tidak ada satu perlakuan Lori pun yang Princess tolak, sebatas itu wajar. Seperti saat ini cowok itu menggandeng tangannya saat akan menuju bioskop. Sementara Keke dan Via sudah lebih dulu jalan di depan.

Lori sangat mencintai Princess, itu terlihat jelas sekali. Sementara Princess, entahlah... Belum ada yang berubah.

"Kita mau nonton apa nih?" tanya Via begitu mereka telah di depan antrian tiket.

"Kamu mau nonton apa?" tanya Lori pada Princess.

"Apa aja," jawab Princess.

"Yess!!" Via dan Keke begitu senang. Mereka akan memilih Film kesukaan mereka tanpa harus berdebat dengan Princess. Karena kalo dulu, Princess paling anti dengan jenis Film yang mereka tonton, yaitu romansa.

Sepanjang pemutaran film, mata Princess memang terpaku pada layar. Tapi tidak dengan pikirannya. Dia seperti menatap kosong pada layar itu dan memikirkan hal lain. Sementata Lori terus memegang tangannya, untuk meyakinkan kalau dia tak sendiri.

"Kamu suka filmnya?" tanya Lori setengah berbisik.

Princess menoleh dan tersenyum, dia hanya bilang iya padahal tidak fokus sama sekali.

"Kok bisa ya cowoknya menikah sama cewek lain," bisik Lori lagi, membahas film itu.

Princess menatap Lori bengong, bingung mau komentar apa. Sementara Lori malah terkekeh karena sejak awal dia tau Princess tak mengikuti jalan ceritanya.

•✤✤••✤✤•

Karena hari ini Momi sedang berulang tahun,

Ucapin dong! 😁

Friendshit (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang