🎈Murid baru

26.2K 2.6K 40
                                    

Princess menatap cermin cukup lama untuk melihat bagaimana wajahnya hari ini. Lebam kebiruan dari bekas tamparan Giovani perlahan telah memudar. Sudut bibirnya yang terluka juga telah sembuh. Hanya saja penyakit Maag Princess masih harus mendapati penanganan. Dia juga masih merasakan sakit yang sangat hebat di perutnya di saat penyakit itu kambuh.

"Ngaca mulu," tegur Naveen begitu masuk ke Kamar perawatan Princess.

"Eh, lo udah dateng."

"Om sama Tante udah lama perginya?" tanya Naveen sambil duduk di tepi ranjang.

"Barusan kok. Emang nggak ketemu?"

Naveen menggeleng. Dia lalu mengamati wajah Princess dengan seksama. Tangannya terangkat mengusap pipi cewek itu. "Masih kerasa sakit nggak?" tanyanya.

"Nggak. Malah udah nggak ada rasanya sama sekali," jawab Princess.

"Giov masih kabur," beritahu Naveen. Ekspresi wajahnya menunjukkan kalau dia masih sangat marah pada kejadian yang menimpa Princess.

"Papa pasti bisa temuin dia, tenang aja."

"Udah makan?" Naveen mengalihkan topik.

"Belum."

"Kenapa belum? Ini udah jam berapa, bandel banget sih!" rutuk Naveen.

"Sengaja nungguin lo biar disuapin," balas Princess sambil berkedip.

"Genit," Naveen mencubit hidung Princess dengan begitu pelan. "Lo tuh harus makan tepat waktu."

"Makanya lo harus dateng tepat waktu dong, biar gue bisa makan tepat waktu juga," balas Princess tak mau kalah.

Naveen mendesah. "Harusnya tadi gue nungguin lo makan dulu, baru pulang. Besok-besok gitu aja," ujar Naveen sambil mengambil piring berisi makanan buatan Rumah Sakit yang belum tersentuh sama sekali.

Princess terkekeh. Dia membuka mulutnya lebar-lebar saat Naveen memberikan suapan pertama. Namun ketika makanan itu telah ditelan, dia merasa sakit di perutnya. "Ahhh," rintihnya sambil memegangi perut.

Naveen langsung meletakkan piring ke meja kembali. Dia duduk mendekat pada Princess, menunduk untuk bisa melihat wajah gadis itu. "Kenapa, sakit lagi?" tanyanya.

"Perih," keluh Princess. Dia menekan perutnya dengan tangannya begitu kuat, berharap bisa mengurangi rasa sakit.

"Ini karena lo telat makannya. Lain kali nggak boleh kayak gini lagi," omel Naveen. "Lo mau di Rumah Sakit lebih lama lagi?"

Princess menggelengkan kepala.

Naveen masih ingin mengomeli Princess panjang lebar tapi melihat gadis itu meringis kesakitan, dia merasa kasihan. Dia pun menyuruh Princess berbaring untuk mengolesi minyak kayu putih agar lebih enakan.

Princess gemetar saat Naveen menyingkap bagian bawah bajunya ke atas hingga perutnya terlihat. Saat telapak tangan Naveen mengusap perut ratanya itu, dia semakin gugup hingga itu terlihat jelas di mata Naveen.

Naveen tersenyum jahil. Dia harusnya sudah selesai mengusap perut Princess, tapi tangannya masih bertahan di sana hanya untuk melihat ekspresi malu-malu gadis itu.

Friendshit (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang