Pagi ini, sudah ratusan kali Princess melirik jam di dinding. Sudah banyak roti tawar selai cokelat yang dia makan hingga segelas Susu Vanilla. Naveen belum juga datang menjemputnya padahal mereka akan terlambat ke sekolah.
"Pasti bangun kesiangan lagi," gerutu Princess jengkel.
Keyra menoleh pada Princess. "Kamu kenapa sih dari tadi ngomel melulu?"
"Naveen tuh Ma, masa jam segini belum jemput," keluh Princess.
"Mungkin dia nggak jemput kamu. Dari pada kamu telat, mending berangkat sekarang minta anterin Mang Pian."
"Nggak mungkin, Ma. Naveen itu kalau nggak jemput, pasti nelpon. Ini nggak ada kabar sama sekali, Princess telepon juga nggak aktif."
"Ya udah terserah kamu kalau mau tetep nungguin," Keyra kembali cuek dan melanjutkan kegiatan memasaknya.
Princess kembali mencoba menghubungi Naveen, ponsel cowok itu benar-benar tidak aktif. Dia pun merasa sangat jengkel karena Naveen tak biasanya seperti ini.
"Awas aja sampe gue telat dan dimarahi sama Bu Sasmita," ancam Princess.
Waktu pun berlalu, jam sudah menunjukkan angka 8 yang artinya sudah tidak mungkin untuknya ke sekolah lagi. Bisa-bisa dia diusir oleh Pak Satpam.
"Apa Mama bilang, jadi nggak sekolah kan?" Keyra menggelengkan kepala, pasrah pada kelakuan Princess.
"Menurut Mama, Naveen kemana?" tanya Princess, walau dia sendiri tau itu jenis pertanyaan konyol. Mana mungkin Mamanya tau keberadaan Naveen saat ini.
"Coba kamu telepon rumahnya," suruh Keyra.
"Oh iya, kenapa nggak kepikiran dari tadi!" Princess menepak keningnya. Dia pun segera menghubungi nomor rumah Naveen.
"Hallo, selamat pagi," sapa suara di sana.
"Hallo Tante, ini Princess."
"Eh, Princess. Apa kabar kamu sayang? Udah lama nggak kesini," sapa Mamanya Naveen.
"Hehehe, baik Tante. Tante, Naveen ada di Rumah?" tanya Princess.
"Loh, baru aja Tante mau tanya apa Naveen ada hubungin kamu atau nggak. Soalnya semalam dia pergi, nggak tau deh kemana. Kata Cici dia keluar bawa motornya jam 2 pagi," beritahu mama Naveen.
Cici adalah pekerja rumah tangga di Kediaman Naveen.
"Keluar Tante? Pakek motor?"
Naveen sangat jarang menggunakan motor kecuali di saat-saat darurat saja. Karena cowok itu tidak suka wajahnya diterpa angin, juga tidak nyaman bila memakai helm. Jadi, apa yang begitu penting hingga Naveen pergi dengan motor di jam segitu?
"Iya, Tante juga khawatir. Tadinya Tante pikir kamu tau."
"Princess nggak tau, Tante. Naveen aja nggak nelepon sama sekali, padahal kita sekolah hari ini."
"Duh, Naveen kemana ya. Anak itu, selalu aja bikin cemas."
Jantung Princess berdetang kencang, tiba-tiba mimpi buruknya tadi malam terlintas begitu saja. Rasanya sangat sesak, tangannya sampai gemetar. "Tante, nanti Princess hubungi lagi kalau udah tau Naveen dimana," ucap Princess dengan nada datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit (KOMPLIT)
Fiksi Remaja(Bab Masih Lengkap) Mempunyai seorang sahabat yang sangat Famous di sekolah, bukanlah hal yang membanggakan bagi Princess. Malah dia merasa itu sangat menyusahkan. Setiap saat, ada saja cewek-cewek yang mengganggunya dengan menitip salam, surat, ata...