"Good morning!" Sapa Princess dengan begitu riang saat masuk ke mobil Lori.
Lori kaget bukan main, dia sampai bengong dan menatap Princess bagaikan melihat orang lain. Tidak ada angin, apalagi hujan, Princess tiba-tiba menyapanya dengan sangat riang. Tak seperti biasanya yang hanya tersenyum tipis lalu diam hingga sampai di sekolah.
Melihat Lori bengong, Princess mengerutkan keningnya. Dia melambaikan tangan di depan wajah Lori, "hey... Kamu kenapa sih?" Tanyanya.
Lori langsung tersadar. Dia menatap ke depan, mengatur detak jantungnya. Lalu menoleh ke Princess lagi. "Kamu baik-baik aja?" Tanya Lori.
"Emang aku terlihat sakit?" Tanya Princess balik.
"Oh enggak, maksudnya..."
"Aku cuma mau berusaha jadi apa yang kalian inginkan. Kalian pengen aku balik kayak dulu kan? Aku akan coba," beritahu Princess.
Lori tersenyum. "Aku bahagia banget. Sumpah, aku nggak minta apa-apa lagi selain ini," ucap Lori begitu tulus.
"Maafin aku ya. Aku udah bikin kamu berasa nggak punya pacar padahal aku di samping kamu. Maafin ya..."
Lori menggelengkan kepalanya. "Kamu salah. Aku nggak pernah ngerasa nggak punya pacar. Semua kebersamaan kita selama ini, berkesan buat aku."
"Kamu terlalu baik, Lori. Kamu tau gimana hati aku, tapi kamu tetap bertahan."
"Karena aku yakin suatu saat kamu akan mencintai aku sama besarnya," jawab Lori.
"Aku juga berharap gitu, Lori. Aku janji sama kamu, kalaupun memang ada yang harus aku cintai setelah Naveen, orangnya adalah kamu."
Sumpah demi apapun Lori sangat senang mendengarnya. Dia langsung memeluk Princess dan mendaratkan ciuman ke pelipis gadis itu saking bahagianya.
Princess akan mencoba. Meski tidak akan mudah, dia akan tetap berusaha. Tanpa harus melupakan Naveen, dia akan tetap bangkit.
"Kita nggak berangkat nih?" Sindir Princes.
"Ups," Lori melepaskan pelukan sambil tercengir. "Lupa, kita harus sekolah kan ya?"
Princess pun terkekeh.
Hari ini, sepanjang perjalanan menuju sekolah, Princess selalu bersuara. Entah itu membalas ucapan Lori ataupun dia sendiri yang mencari topik. Pembahasan mereka memang masih ringan, hanya seputar sekolah saja. Princess banyak meminta masukan pada Lori karena cowok itu jago Matematika, sama seperti Naveen.
"Eh, bentar, kamu udah sarapan belum?" Tanya Lori. Harusnya pertanyaan itu dilontarkan saat Princess masuk ke mobilnya tadi, seperti sebuah pertanyaan wajib yang selalu rutin ditanyakan.
"Udah dong."
"Sarapan apa?"
"Omelet. Harusnya tadi aku bawain kamu, tapi lupa. Besok ya..."
"Aasiappp!"
Princess tertawa dan mendorong pundak Lori. "Ihhh, alay tau."
"Hahaha, biar kamu ketawa."
Princess pun tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit (KOMPLIT)
Teen Fiction(Bab Masih Lengkap) Mempunyai seorang sahabat yang sangat Famous di sekolah, bukanlah hal yang membanggakan bagi Princess. Malah dia merasa itu sangat menyusahkan. Setiap saat, ada saja cewek-cewek yang mengganggunya dengan menitip salam, surat, ata...