50.Meet Farewell

3.4K 351 13
                                    


Pertama kali bergabung dengan Asuransi Gemintang 14 bulan yang lalu, Mbak Riesta adalah penolongku. Dia selalu ada saat aku membutuhkan arahan terkait pekerjaan, dari pertanyaan receh seperti cara melakukan fotokopi, sampai tugas mengerikan semacam laporan mingguan. Walaupun kami berbeda area, Mbak Riesta selalu berusaha menjawab semua pertanyaanku, benar-benar membuat masa-masa adaptasiku sedikit menyenangkan. Dulu sempat rasanya ingin resign saja saat baru masuk seminggu. Nindon dan Mutia sungguh jutek*, aku sampai tidak berani bertanya pada keduanya. Lucky sering menghilang dan Mabeth membuatku tidak tahan dengan kecentilannya.

Tentu saja seiring waktu aku baru menyadari, tekanan pekerjaan di area Metro sungguh tinggi, sehingga menjadikan Nindon dan Mutia cepat naik darah. Sementara Lucky, karena sama-sama pegang area Regional sepertiku,  harus banyak melakukan perjalanan luar kota. Kalau Mabeth, bagaimana ya menjelaskannya, memang gayanya seperti itu. Gerak-gerik Mabeth memang seperti boneka Barbie sedang fashion show, jadi tinggal aku saja yang menahan diri melihat tingkahnya.


Memang Mbak Riesta satu-satunya yang sudah menikah di tim Sales Recruitment, sudah cukup lama juga sebenarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang Mbak Riesta satu-satunya yang sudah menikah di tim Sales Recruitment, sudah cukup lama juga sebenarnya. Mbak Riesta dan Mas Harris, suaminya, sudah mengupayakan berbagai macam cara untuk memiliki keturunan dan kali ini akhirnya berhasil. Aku paham sih bagaimana Mbak Riesta ingin sekali menjaga kandungannya. Namun tetap saja aku sedih. Belum lama Mutia resign, sekarang Mbak Riesta menyusul. Walau sebenarnya aku tidak perlu kaget, angka turnover* karyawan di industri asuransi itu paling besar di pasar.  Asuransi Gemintang bahkan memiliki angka turnover mencapai 25%, itu berarti satu dari empat karyawan yang baru masuk, berpotensi mengundurkan diri. 

"Sekarang saya mau mengucapkan terima kasih kepada Riesta, yang sudah memberikan banyak kontribusi untuk Asuransi Gemintang," Bu Rani mengangkat gelas minumnya, sebagai tanda untuk kami semua melakukan hal yang sama. 

Saat ini seluruh tim Human Resources (HR) berkumpul untuk acara perpisahan Mbak Riesta. Seharusnya masa tunggu untuk melepaskan pekerjaan memang satu bulan, namun karena Mbak Riesta tidak bisa berlama-lama bekerja karena kandungannya yang lemah, akhirnya ia menghabiskan sisa cutinya dan bisa mengundurkan diri lebih cepat. 

"Riesta ini salah satu yang terlama di HR bukan?" Mbak Riesta mengangguk mendengar pertanyaan Bu Rani. "Empat tahun bukan waktu yang sebentar, Riesta bahkan sudah di sini sebelum saya masuk," lanjut Bu Rani sembari tersenyum. "Silakan Riesta mengucapkan beberapa kata ke teman-teman."

Mbak Riesta tampak ragu-ragu dan memandang berkeliling meja, kedua matanya mulai berkaca-kaca bahkan sebelum ia sempat mengeluarkan sepatah kata. Aku cepat-cepat mengambil tisu dan menawarkannya pada Mbak Riesta.

"Terima kasih, Let," gumamnya, sebelum kembali terisak. Aku dan Mabeth yang duduk tepat di sisi kanan dan kiri Mbak Riesta sampai harus menenangkannya. 

Aku tahu sekali hari ini pasti sungguh berat untuk Mbak Riesta. Dia seorang pekerja sejati sebenarnya, harus meninggalkan pekerjaan yang disukainya untuk beristirahat di rumah tentu membuatnya dilema. 

"Memutuskan untuk melepas pekerjaan ini dan fokus pada anugerah yang diberikan Tuhan, satu keputusan yang sangat berat yang harus dipilih. Tapi saya percaya, Tuhan pasti punya rencana indah di balik setiap kejadian yang ada." Mbak Riesta berhenti sejenak untuk kembali menyeka air matanya. "Saya percaya teman-teman Sales Recruitment akan terus melanjutkan kerja kerasnya di bawah bimbingan Ilen dan Bu Rani," tutupnya tersenyum.

Aku mendengkus. Sepertinya hanya Mbak Riesta yang bisa mengucapkan kata-kata manis untuk Ilen di hari terakhirnya bekerja. Aku melirik ke arah Ilen yang tengah tersenyum lebar, sepertinya bangga namanya disebut. 

Duh, saat-saat seperti ini aku mengerti kenapa dulu Mutia resign seperti kabur begitu saja. Pasti sudah muak melihat muka supervisor kami tercinta.

***

*jutek: Jutek adalah bahasa gaul yang artinya cepat naik darah. Pengertian jutek lebih cenderung ke orang yang suka marah atau bertemperamen tinggi. Sedikit-sedikit marah dan mereka ingin menang sendiri. Orang jutek biasanya jarang tersenyum, sukanya cemberut dan sangat sensitif.

*turnover: Turnover atau pergantian adalah keinginan seorang karyawan untuk berpindah, berhenti atau keluar dari tempat bekerja yang dilakukan secara sukarela atau atas kemauan sendiri maupun keputusan dari organisasi. Umumnya turnover dilakukan karena karyawan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.


Wahhh... tidak terasa 10 bab lagi dan cerita ini berakhir 🙈🙈🙈 

50 hari nulis cerita ini benar-benar bikin nggak rela berpisah dehhh sama Leta dkk 😝 sampe sudah kepikiran bikin sequel cerita ini loh, udah kebayang lanjutannya akan seperti apa... 😂

Ada yang mau baca kah kalau saya buat lanjutannya kisah ini?

Ada yang mau baca kah kalau saya buat lanjutannya kisah ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai besok yaaa....

salam dari si centil Mabeth yang lagi fesyen shoo 😂😂😂

salam dari si centil Mabeth yang lagi fesyen shoo 😂😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Recruiter Lyfe - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang