24.Meet (another) Meeting

5.1K 473 10
                                    


"Karena sekarang tim kita sudah lengkap lagi, untuk bulan April semuanya sudah akan menerima target standar ya," ujar Ilen ketika membuka weekly meeting sore ini. Iya, sore pukul lima, seperti biasa kami melakukan rutinitas meeting mingguan kami di sore menuju malam hari.

"Lista bagaimana adaptasinya? Bisa mengikuti?" tanya Ilen ke arah Lista yang duduk di sebelah kananku.

"Sejauh ini bisa, Mbak," jawab Lista perlahan, seolah takut salah menjawab. Aku tahu pasti rasanya. Sampai sekarang pun aku selalu terintimidasi setiap ingin menjawab pertanyaan Ilen. Sepertinya tidak akan ada jawaban yang memuaskan hati Ilen.

"Leta dan Lucky banyak membantu?" tanya Ilen langsung. 

"Mereka banyak membantu saya, terutama Mbak Leta," ujar Lista sambil tersenyum ke arahku. Aku menghela napas lega. Setidaknya Ilen tahu aku berusaha sebaik mungkin mengajarkan banyak hal kepada Lista. Informasi yang kudapat dari Nindon, Lista ternyata anak dari salah satu dosen Ilen di kampus. Sehingga dengan tujuan menjaga hubungan baik, apalagi kudengar Ilen berencana melanjutkan kuliah pascasarjana di kampus yang sama, Lista dengan mudahnya diterima masuk di Asuransi Gemintang. 

"Semoga semakin cepat berlari mengikuti teman-teman yang lain ya, karena target kita berikutnya akan sangat banyak sekali," ujar Ilen melempar senyum ke Lista. 

Aku dan Nindon sontak berpandangan. Sungguh seram sekali kalau sampai Ilen sudah mengeluarkan senyumnya, senyum itu memiliki sejuta makna. Salah satu makna yang tersirat tentu saja, 'kerja yang benar ya jangan main-main'.

"Baiklah. Senang mendengar Lista bisa beradaptasi dengan baik," senyum Ilen kali ini menyebar ke seluruh ruangan meeting. Aku merinding. "Kontribusi Lista akan sangat membantu pencapaian kalian di April nanti kalau begitu. Seperti yang kalian sudah ketahui, walau bulan ini masih ada beberapa hari lagi, tapi sudah dapat dipastikan target untuk bulan ini tidak tercapai.  Aktivitas walk in interview yang dilakukan dua minggu lalu cukup membawa dampak signifikan, namun tidak cukup untuk membawa kita memenuhi target. Sehingga, bulan depan akan ada sedikit perombakan strategi."

Aku menghela nafas. Aku sungguh tidak suka dengan kata-kata yang mengandung makna perubahan, seperti diucapkan Ilen barusan. Itu berarti akan lebih banyak adaptasi yang harus dilakukan dan tugas yang harus diselesaikan. 

"Mengingat bulan Mei sudah memasuki masa puasa, sehingga sudah pasti tidak akan maksimal jam kerja kita nantinya. Karenanya, setengah target di bulan Mei akan dimajukan ke April. Total kandidat yang harus direkrut adalah 120 orang."

Kami semua mengeluarkan suara-suara protes, tentu saja kecuali Lista. Anak baru itu hanya memandang kami bergantian dengan pandangan terkejut. Tapi siapa yang tidak akan protes mendengar target angka yang keluar dari mulut Ilen. Selama ini, ya setidaknya semenjak aku bergabung dengan Gemintang, angka tertinggi yang pernah kami penuhi sebagai tim saja tidak pernah mencapai 100 kandidat. Paling banyak hanya 95 orang, itu pun sekitar lima bulan yang lalu. Setelah itu, rata-rata kandidat yang kami rekrut hanya 80 orang per bulan. Bulan Maret ini bahkan hanya sekitar 70, walau sudah dibantu dengan walk-in interview gila-gilaan kemarin.

"Protes tidak diterima karena ini sudah keputusan manajemen," potong Ilen di sela-sela keriuhan kami. "Oh ya, untuk Metro, Leta dan Nindon masing-masing memiliki target 35 kandidat ya per orang. Sisanya silahkan dibagi antara syariah dan regional," lanjut Ilen tenang dan memutuskan meeting telah berakhir, setelah dengan santainya keluar dari ruangan.

Aku dan Nindon bertukar pandang horor.

***

Recruiter Lyfe - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang