Enjoy! Don't forget to vote and comments!
Suara dentuman musik yang sangat keras dan minimnya pencahayaan di tempat ini membuat kepalaku pusing. Kendati merasakan pusing yang cukup kuat, aku tidak membiarkan tanganku kehilangan tangan Harry.
"Abby, kau tak apa?"
"HANYA BELUM TERBIASA."
Harry terkekeh. "Aku tidak tuli, Abe. Bicaranya biasa saja. Ayo, minum."
Dia membawaku menemui bartender yang cukup tampan. Hei, jangan salahkan aku. Aku wanita normal.
"Grayson, satu gelas margarita dan satu gelas vodka," kata Harry.
"Apa kau sering kemari?"
"Dulu. Awal-awal aku pergi dari rumah. Aku sering kemari untuk menyegarkan pikiranku. Tapi semuanya berubah semenjak aku mengenal Eve."
Duh. Eve lagi, Eve lagi.
"Memangnya ada apa dengannya?"
"Dia yang membawaku keluar dari dunia malam. Ya, meskipun tidak seratus persen."
Bartender tadi kembali dengan pesanan Harry di tangannya.
Harry yang telah menyesap minumannya melirik ke arahku yang terlihat sama sekali tidak berminat menyentuh minumanku.
"Coba saja, Abe. Tidak masalah. Itu hanya margarita. Meskipun aku minum vodka, aku tidak akan mabuk jika hanya minum segelas ini. Aku masih sanggup menjagamu."
Dengan ragu-ragu, aku menyesap margarita di gelas itu. Sebenarnya aku pernah minum margarita sebelumnya, tapi entah bagaimana aku merasa rasanya lebih kuat.
"Well, ini tidak terlalu buruk," gumamku.
"Selamat datang di kehidupan malam, Abby. Aku membawamu ke sini agar kau tahu sisi lain kehidupan Los Angeles. Bukan hanya berkutat dengan buku, kertas, dan laptopmu saja."
"Setidaknya itu halal daripada di sini. Matamu pasti akan jelalatan melihat jalang-jalang yang setengah bugil."
Harry terkekeh. "Kau santai saja. Aku tidak pernah bermain dengan jalang-jalang itu. Aku kemari hanya untuk minum. Tapi kalau sedang khilaf ya mungkin bermain setengah jam, hehehe. Sebentar ya, aku ke toilet. Gray, tolong jaga dia," kata Harry pada bartender tadi.
"Hi, aku Grayson Dolan. Kau?"
"Abigail."
"Oh, kau adik Harry ya?"
"Bagaimana kau tahu?"
"Siapa yang tak kenal keluarga Styles?" jawabnya sambil terkekeh.
Sebegitu tenarnya kah keluargaku?
"Apa Harry tidak pernah membawa gadis lain selain Eve kemari?"
Grayson menggeleng. "Hanya Holmes saja. Kini ditambah denganmu."
Kulihat ponselku yang sudah menunjukkan sepuluh menit berlalu, tapi Harry belum juga terlihat. Apa ia masih mengantri di toilet?
"Hai, Nona. Kau sendiri?"
Aku berusaha tidak melihat ke arahnya, memfokuskan pandanganku pada Grayson berharap ia menjauhkan laki-laki ini dariku.
"Hei bartender, aku ingin satu botol vodka. Cepat."
Tanpa babibu, Grayson langsung melayani permintaan laki-laki itu.
Sial kau, Gray.
"Kau tuli atau bagaimana? Pantas saja kau tidak mendapat pelanggan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...