Welcome back and Harry is back! Hope you miss him as much as I do!
Harry's POVMataku memang sedang menatap jalanan kota Boston, tapi pikiranku tidak ada di sini. Tidak ada detik yang terbuang tanpa Abby di pikiranku. Meninggalkan wanita yang sangat kucintai dan melihat bagaimana ia menangisi kepergianku adalah hal terakhir yang ingin kulakukan.
Di satu sisi aku sungguh bersyukur aku bisa menghabiskan waktu bersama Abby sebagaimana yang aku inginkan selama ini. Namun di sisi lain, aku merutuki diriku sendiri bagaimana aku bisa terus bertindak mengikuti nafsu dan perasaanku tanpa memikirkan risikonya. Aku sudah membawa diriku sendiri dan Abby pada jalan buntu. Aku sendiri yang membuat Abbyku menderita. Aku sendiri yang membuatnya harus memilih antara aku atau orang tua kami.
Katakan aku pengecut, egois, brengsek, bajingan, keparat, atau apapun yang ingin kalian katakan. Aku tahu aku berhak mendapat seluruh makian itu sejak aku meninggalkan Abby, rumahku. Tapi aku harus melakukannya. Aku harus bertanggung jawab atas apa yang telah kuperbuat. Aku tidak akan memaksa Abby memilih. Meskipun ini membunuh kami berdua, tapi aku harus pergi. Kuharap kepergianku akan membuat Abby semakin mudah untuk menjebloskan Louis ke dalam penjara.
"Hai, Harry. Selamat pagi. Kau siap?"
Aku mengangguk lalu mengikuti Rachel. Ya, di sini aku bekerja. Sebenarnya aku tidak harus pergi ke sini karena ayah sudah mengutus Rachel, tapi dengan keadaanku dan Abby yang sulit, aku memutuskan untuk pergi juga.
Biasanya dalam seminggu aku bertemu dengan dua hingga tiga orang yang berpotensi menjalin kerja sama dengan Styles Corp. Namun hari ini tidak ada yang harus kutemui. Jadi, Rachel memintaku untuk menemaninya berjalan-jalan. Tentu saja aku menyetujuinya. Apalagi hari ini adalah hari pertunangan Abby. Tentu saja aku butuh suatu kegiatan untuk membuat diriku sedikit lebih baik.
"Bagaimana kakimu?" tanyanya.
"Sudah kubilang hanya terkilir. Aku baik-baik saja."
Hari itu berjalan begitu lama. Dari toko A ke toko B hingga toko Z, Rachel keluar masuk untuk membeli pakaian. Tidak banyak yang kulakukan selain menunggu Rachel berbelanja. Terkadang ia meminta pendapatku dan yang kukatakan hanyalah "Ya, itu bagus".
Andai saja yang di sini adalah Abby, bukan Rachel.
"Bye, Harry. Terima kasih atas hari ini."
"Tentu. Selamat beristirahat, Rachel."
Aku merebahkan diri di atas ranjang, membiarkan punggung dan kakiku beristirahat usai hari yang melelahkan ini. Aku melirik jam di atas nakas yang menunjukkan pukul lima sore. Segera setelah aku memeriksa ponselku, aku akan mandi. Ada lima email yang masuk dan aku baru menyadarinya jika salah satu dari kelima email itu adalah dari Abby.
Dear Harry,
Aku tidak tahu apakah email ini akan sampai padamu. Bagaimana Massachusetts? Lebih indah dari California?
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...