I don't know but you, but I feel like 22!
"Kau sengaja menyembunyikan semua ini dariku?""Aku tidak ingin membuat semuanya makin rumit, Ace."
"Apa kau sadar jika kau membahayakan dirimu sendiri?"
"Dia tahu tentang kita."
"Maksudmu?"
Aku menunjukkan pesan dari A saat aku bersama Harry malam itu. Kenapa A? Tidak tahu juga. Hanya terinspirasi dari Pretty Little Liars. Kalian juga suka serial itu kan?
Harry mengumpat. "Apa kau sedang mencurigai seseorang?"
"I have no idea."
"Kau seharusnya menceritakan ini padaku dari dulu, Abbe. Bagaimana jika ia mengancammu lalu ia menyanderamu dan ia ingin membunuhmu? Gunakan akal sehatmu sedikit, Abbe!"
"Ace, aku minta maaf. Aku tidak ingin kau ikut campur. Jika kau turun tangan, ia pasti tahu dan ia mungkin akan membongkar apapun yang terjadi di antara kita. Aku tidak ingin kita semua hancur, Ace. Aku tidak ingin kau kembali pada masa ketika ayah bangkrut."
"Sshh.." Harry mendekapku. "Aku minta maaf telah membentakmu. Apa kau marah?"
Aku hanya bisa menggeleng. "Aku minta maaf."
"No more secrets, okay?"
"No more secrets, tapi bisakah aku meminta sesuatu padamu?"
"Tentu saja. Aku akan mengabulkan apapun yang kau minta."
"Apapun?"
"Apapun."
"Aku ingin kita menjaga jarak. Setidaknya sampai aku, maksudku kita, menemukan siapa orang gila ini."
Harry menghela nafas. "Baiklah jika itu maumu, tapi aku tetap boleh menghubungimu kan?"
"Tentu saja."
"Oh ya, apa kau ingat saat itu aku bilang aku di tempat Blake?"
"Heem. Waktu Louis di rumah?"
"Betul. Kau ingat siapa Blake?"
Aku menggeleng.
"Blake Richardson, teman SMAku, laki-laki yang sempat berusaha mendekatimu namun kau menolak."
Aku tertawa. "Aku ingat sekarang. Blake yang saat itu membawa bunga ke rumah lalu ibu mengusirnya?"
"The one and only."
"Astaga! Aku sudah melupakannya. Ada apa dengan Blake?"
"Kau tidak akan menyangkanya, tapi kenyataannya sekarang Blake adalah salah satu informan yang sangat berharga."
"Bagaimana bisa?"
"Dia tahu banyak hal tentang orang-orang di kota ini, sangat banyak, jauh lebih banyak dari yang kau pikir."
"Apa ia seorang peretas?"
"Ia bisa jadi apapun yang kau minta. Selama ada uang, ia akan jalan."
"Jadi, seharusnya ia bisa melacak siapa pengirim pesan-pesan ini kan?"
Harry mengangguk. "Tapi bukan itu alasan kenapa aku di tempat Blake malam itu."
"Lalu? Tunggu. Jangan katakan bahwa kau juga menyukai kaum berbatang?"
"Astaga, Abbe. Aku tidak seperti itu. Aku normal dan aku hanya mencintaimu."
Aku terkekeh. "Aku bercanda. Jadi, apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...