Welcome to chapter six, enjoy!
"Naomi, kau tahu siapa yang meletakkan ini di mejaku?"Ia menggeleng. "Sudah ada sebelum aku datang."
"Ada ide siapa yang meletakkannya?"
Naomi menggeleng. "Mungkin paket untukmu?"
Aku duduk di kursiku lalu membuka bingkisan misterius yang ada di mejaku. Tidak biasanya aku mendapat paket di kantor.
Sepucuk kertas kecil cantik berwarna merah muda menarik perhatianku.
Kau akan tampak lebih cantik dengan pakaian ini. Kau tahu, penampilan nomor satu.
- AAku terkekeh. Apa pengirim paket ini lupa kalau aku, Abigail Styles yang punya walk-in closet di kamarnya?
From : Austin
Kulihat kau sudah membuka bingkisannya.Mengalihkan pandanganku dari ponsel, aku mencari keberadaan atasanku ini. Nah, dia ada di dekat elevator.
Aku melambaikan tanganku padanya dengan tangan kiri membawa bingkisannya.
From : Austin
Harganya memang tidak terlalu fantastis, tapi aku yakin kau akan terlihat sempurna dengan baju itu.To : Austin
Kau seharusnya tidak perlu repot-repot, tapi terima kasih!Tumben sekali.
Awal yang menyenangkan untuk hari Jumat yang panjang ini. Mari bekerja.
***
"Abigail, kau mau menunggu lalat memakan makananmu?"
"Sebentar, Grace."
Grace, Naomi, Jocelyn, atau yang lain? Aku tahu kalian bingung. Well, mari kita luruskan. Aku tidak punya teman dekat di sini. Aku mengenal banyak orang dan hanya berusaha menjadi orang baik pada mereka. Jadi, aku berteman de-
"Shit."
"Apa?" tanya Grace.
What the fuck?
Aku membaca berita di ponselku berulang-ulang.
Evelyn Holmes, model kenamaan Amerika, terciduk kamera tengah menghabiskan malam di salah satu hotel bersama seorang laki-laki, Zayn Malik. Di manakah Harry Styles?
Aku naik pitam. Ingin rasanya aku menggorok leher penulis artikel ini. Tanpa pikir panjang, aku mencari kontak Harry di ponselku lalu menghubunginya.
"Hei, Abby.." sapanya di ujung sana. "Jam berapa ini?"
"Kau masih tidur?"
"Kepalaku pening sekali. Aku pasti belum bangun jika kau tidak menghubungiku."
"Kau sakit?"
"Entahlah. Ada apa?"
"Aku hanya ingin me....." aku menggantungkan kalimatku. "Mengatakan bahwa aku nanti akan pulang agak larut. Kau ingin aku bawakan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...