- Thirty Four -

92 16 15
                                    

Selamat membaca, semuanya!

Selamat membaca, semuanya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duniaku berputar. Perasaanku mengatakan ibu sudah membaca berita itu dan aku yakin perasaanku benar. Tanganku tidak sanggup menggeser baik tombol hijau ataupun merah di ponselku, mataku hanya bisa menatap horor nama kontak yang memanggilku. Naomi yang masih berdiri di sampingku pun hanya terdiam dan aku sungguh mensyukuri hal itu. Mungkin saja ia sedang memberiku waktu untuk memproses semua ini.

"Abigail? Astaga! Brengsek sekali siapapun yang menulis berita burung ini! Bisa-bisanya mereka memberitakan kau memiliki hubungan terlarang dengan kakakmu?! Jika aku bertemu orangnya, pasti akan kuhabisi," seru Grace yang tiba-tiba menghampiriku dan Naomi.

Bagus, Grace. Bagus. 

Naomi dengan sergap menutup mulut Grace. Tapi itu terlambat. Seruan Grace tadi sudah mengundang perhatian orang-orang di ruangan ini yang kini mulai saling berbisik sambil menatap ke arahku, membuat lututku lemas.

"Aku permisi, Naomi, Grace. Aku harus menjawab panggilan ini." Aku melangkahkan kaki ke ruanganku dan akhirnya memberanikan diri menjawab panggilan ibu yang sudah kali ketiga ini. Mengumpulkan segenap keberanian dan kekuatan mental, akhirnya aku berkata, "Halo?"

"Pulang."

"Ini baru setengah hari dan aku tidak bisa pulang."

"Kau bisa katakan pada Austin jika mulai hari ini kau berhenti bekerja."

"Apa maksudmu? Apapun yang ingin kau bicarakan denganku bisa menunggu hingga nanti malam. Aku harus bekerja. Sampai jumpa, Bu."

Jika bisa, aku ingin menghilang dari dunia saat ini juga dan kembali ketika semua orang sudah melupakan berita ini. Melihat beberapa gadis berlalu lalang di depan ruanganku sambil menatapku sinis berhasil membuatku semakin frustasi. 

Kau akan membayar semua ini, Louis.

Tanpa pikir panjang, aku merapikan meja lalu mengambil tasku. Aku harus mendatangi kantor polisi untuk memuji betapa bagus pekerjaan mereka sampai-sampai Louis bisa memerintahkan anak buahnya untuk meluncurkan berita ini. Tepat ketika aku sampai di pintu depan, sosok yang tak kuharapkan muncul.

Rest in peace, Abigail Maeve Styles.

"Bukankah kau harus bekerja?"

"Austin memintaku mengambil beberapa dokumen yang tertinggal di percetakan. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Membawamu pulang."

"Aku sudah mengatakannya di telepon, Bu. Kita akan bicara nanti malam."

"Abby, pulang sekarang atau kau akan malu di sini."

Aku tidak bisa melakukan ini sekarang. Aku butuh beberapa waktu lagi untuk mempersiapkan diri dari murka ibu yang akan menimpaku.

"Ibu, kumohon. Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan. Pulanglah, Ibu. Lagipula apa yang ingin kau bicarakan? Apa kau akan menjodohkanku dengan laki-laki brengsek lainnya?"

IrresistibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang