ENJOY!!!
Harry's POVBibir ini.
Akhirnya.
Merasakan Abby membalas ciumanku, aku pun memperdalam ciuman kami. Semakin lama, aku semakin menikmati ciuman ini. Tidak kasar, tidak lemah, sempurna. Belum ada wanita yang menciumku selembut ini.
Oh gosh, Abby..
"Abigail?!"
Sial. Siapa yang berani menggangguku?!
Aku dan Abby sama-sama menoleh ke sumber suara. Aku melihat seorang laki-laki berambut cokelat gelap dan seseorang remaja berambut pirang yang berdiri sekitar enam langkah dari tempatku berdiri.
"Apa yang kau lakukan?" tanyanya sambil melangkah mendekat.
"Austin, ini tidak seperti yang kau lihat."
Ah ya, ia Austin. Terlihat sedikit lebih tampan dibanding di foto.
"Aku melihatmu berciuman dengan laki-laki ini. Apa mataku salah melihat?" katanya sambil mencengkeram lengan Abby.
"Austin, kumohon. Dengarkan aku."
"Hei, kau menyakitinya. Lepaskan," kataku.
Awalnya aku tidak ingin ikut campur karena ini antara Austin dan Abby. Berhubung Austin menyakiti Abby, ini menjadi urusanku juga.
"Aku tidak meminta pendapatmu. Tunggu, sepertinya aku pernah melihat wajahmu." Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan. "Harry Styles."
Ah, aku pasti sangat terkenal sampai-sampai ia sudah mengenaliku kali pertama kami bertemu.
"Jadi kau memasang fotonya di meja kantormu karena kau ada perasaan dengan kakakmu ini?"
"Aus, Harry sedang mabuk," kata Abby meringis karena Austin mempererat cengkeramannya.
Austin melepas cengkeramannya lalu membawa kedua tangannya ke atas. "Kukira kau lebih baik dari ini, Abby. Aku tidak tahu kau ternyata seorang jalang. Aku selesai denganmu."
Berani-beraninya ia mengatai adikku seperti itu.
"Man, jangan bicara seperti itu padanya. Kita bisa bicarakan semuanya baik-baik."
"Ini antara aku dan Abigail. Kau tidak perlu ikut campur. Mengerti? Satu hal lagi, tidak ada orang yang mabuk di funfair. Ayo, Becca."
Seorang gadis remaja berambut pirang keemasan itu menatap kami sejenak lalu mengekor Austin.
"Abby, kau tidak apa?"
Ia mengangguk. "Aku baik. Aku ingin pulang."
Aku mengusap lengannya perlahan sebelum ia menghalau tanganku.
***
Berada di balkon kamar, aku memperhatikan Abby yang duduk di tepi ranjangnya. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi satu hal yang kutahu. Ia jelas tidak baik-baik saja.
Sepanjang malam itu aku terus merutuki apa yang tadi aku lakukan. Meskipun aku sudah cukup lama menyimpan ini, tapi seharusnya aku tahu posisiku dan Abby bagaimana.
Bagaimana aku bisa lepas kendali seperti tadi?
Jelas aku baru saja menghancurkan hubungan Abby dan Austin, laki-laki pertama yang menjadi kekasih Abby setelah Abby dan Brent putus beberapa tahun lalu silam.
Bagaimana aku bisa menghancurkan kebahagiaan gadis yang aku cintai?
Bodoh, Harry. Bodoh. Bodoh. Abby tidak akan memaafkanmu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...