- Eleven -

180 24 20
                                    

Selamat membaca!
  
  
  
Sudah tiga bulan berlalu semenjak pesta di kediaman Albert Sinclaire. Liam sempat menjauhiku dan tidak membalas pesanku. Setelah tiga bulan aku baru tahu alasannya melakukan semua itu.

Kalian ingat perkataan sarkas Harry padanya malam itu?

Liam mengira bahwa Harry tidak menyukainya, seolah mengisyaratkan agar ia menjauhi aku. Harry tidak mungkin melakukan itu, kan?

"Selamat menikmati."

Aku tersenyum pada pelayan yang kemudian pergi itu. "Selamat makan, Liam."

Ini bahkan kali pertama Liam mau menemuiku setelah aku menjelaskan semuanya.

"Kau pandai sekali memilih menu. Ini enak," ujarnya sambil melahap makan malamnya.

Tiba-tiba ponselku berdering. "Sebentar ya," ujarku.

"Hai, Austin. Ada apa?"

"Kau di mana, Sayang? Aku sudah menunggu-"

"OH YA AMPUN AUSTIN, AKU LUPA. Aku minta maaf, sungguh."

Bodohnya aku bisa melupakan acara makan malam dengan keluarga Austin.

"Hmm sekarang kau di mana?"

"Aku ada di restoran dengan temanku. Aku sungguh minta maaf."

"Baiklah, tidak apa-apa. Have fun, Sayang. Sampai jumpa."

Panggilan terputus.

Aku terus merutuki kebodohanku. Sudah satu minggu lalu Austin bilang akan memperkenalkanku pada keluarganya dan aku sudah mengiyakan permintaannya. Tapi sekarang aku justru lupa. Mungkin memang ada yang salah dariku. Sudah tiga bulan aku dan Austin berpacaran, tapi aku sama sekali tidak menaruh hati padanya.

"Ia tidak marah kau pergi denganku?"

Aku menggeleng. "Austin bukan tipe kekasih yang mengekang. Kami saling percaya."

"Bagus jika seperti itu. Aku tidak ingin dicap sebagai perusak hubungan orang."

"Tentu tidak, Li."

***

"Sudah berapa lama kalian bersama?"

"Baru tiga bulan."

"Bagaimana caranya agar kalian tidak tercium media?"

"Oh ayolah, Ayah. Kita tidak sedang menginterogasi Austin."

Ayah terkekeh. "Baik, baik. Aku minta maaf. Jangan tegang, Nak. Ini hanya makan malam."

Austin tersenyum gugup lalu aku meletakkan tanganku di pahanya. "Semua akan baik-baik saja," bisikku.

"Abby, bisa kau hubungi Harry? Kenapa dia belum pulang juga."
  
   
To : Harry
H, kau di mana? Makan malamnya sudah akan dimulai.

From : Harry
Makan malam dengan Austin ya? Aku masih terikat dengan Kris jalang ini. Mulai saja.

To : Harry
Kau yakin tidak ingin bertemu Austin?

From : Harry
Tidak. Jika ayah ibu bilang ya, aku juga ya.

To : Harry
Have fun. xoxo
 
 
"Harry masih ada urusan. Kurasa kita bisa mulai makan malamnya."

Sepanjang makan malam, ayah dan ibu melontarkan banyak sekali pertanyaan pada Austin. Tipikal ibu yang benar-benar harus memastikan anaknya jatuh pada orang yang tepat. Begitu juga dengan Brent, mantan kekasihku dulu, uh.

IrresistibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang