- Ten -

169 18 16
                                    

Enjoy!
 
 
  
Semenjak 'perjodohan' Harry dan Kris, aku jadi semakin sering diganggu oleh makhluk berambut keriting itu. Saat jam istirahat, Harry selalu mendatangi kantorku dan aku selalu tertawa puas mendengar cerita menyedihkan Harry.

"Demi Tuhan aku ingin lari saja dari Los Angeles," gerutunya.

"Kristie kurang apa? Dia cantik, tinggi, seksi. Aku yakin ia juga hebat di ranjang."

"Cih. Meskipun ia seksi, aku tetap tidak bernafsu menidurinya. Aku ingin segera mengakhiri hubungan sialan ini."

"Aku bahagia sekali mendengar cerita-ceritamu. Teruslah bersama Kristie."

"Kau ingin rambutku rontok karena depresi?!"

"Ayolah, sekali-sekali membahagiakan adikmu ini," gumamku lalu menyantap makan siangku. "Kau tak makan?"

Ia menggeleng. "Aku sudah kenyang dengan semua perilaku Kris. Intinya kita harus segera bertindak."

"Oke, akan kupikirkan skenarionya. Sabar ya, tunggu tugas-tugas kantorku berkurang."

***

Beberapa hari setelah itu, aku mendapat telepon.

"Abby, apa kau tidak bisa menjaga kakakmu?!"

Hah?

"Apa maksudmu? Aku tidak paham."

"Aku sedang di cafe dan aku melihat Harry sedang berduaan dengan seorang wanita. Apa maksudnya?!"

"Dengar, Kris. Aku di kantor dan aku sama sekali tidak tahu tentang hal itu, oke? Jika kau ingin tahu, datangi saja Harry lalu tanyakan semuanya padanya. Aku sibuk."

"Ck. Menyebalkan."

Panggilan terputus. Apa sih maunya jalang ini?! Walaupun sebenarnya aku agak menikmati melihat Harry yang cukup sengsara, tapi aku masih punya perikemanusiaan. Harry benar. Aku harus mengambil tindakan sesegera mungkin.

Jodoh.

Aku mendapat panggilan dari Harry.

"Hai, Abby!"

"Hai. Kau di mana?"

"Sedang di cafe dengan Gemma."

Seketika tawaku meledak. Jadi yang dilihat Kris adalah Gemma? Bodoh sekali jika dia mengira Gemma adalah kekasih Harry.

"Jika kau memperhatikan sekeliling, kutebak kau akan menemukan Kris dengan mulut bebeknya."

"Jalang itu ada di sini?" tanyanya dengan volume suara yang lebih kecil.

"Ya. Baru saja ia mengadukanmu padaku lewat telepon. Dia mengira Gemma adalah kekasihmu."

"Halo, Abby! Apa kabar?" kata Gemma di seberang sana.

"Hai, Gem. Aku baik. Bagaimana keadaan paman, bibi, dan George?"

"Semua baik."

"Oh ya, Abe. Nanti malam aku diajak ayah ke pesta salah seorang rekan kerjanya, tapi kurasa akan lebih mengasyikkan jika kita pergi berdua. Lagipula kau tidak pernah bertemu dengan rekan-rekan kerja ayah, kan?"

"Oke," sahutku tanpa pikir panjang. 

"Paket untuk Nona Styles," kata seseorang yang menganggu percakapanku dan Harry.

"Sudah dulu ya. Sampai nanti." Aku mengakhiri panggilan itu.

Kencan pertama? Kau akan terlihat sempurna dengan gaun ini.

IrresistibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang