⚠️ WARNING! 18+ ⚠️
"Aku pulang.""Louis, senang sekali bertemu denganmu," kata ibu menghampiri Louis.
Hai juga, ibu.
"Kau datang mendadak sekali, aku tidak sempat membuatkanmu makanan."
"Tidak masalah, Laura. Aku tadi juga tidak bermaksud kemari. Hanya saja kebetulan bertemu dengan Abigail."
Laura? First name basis, huh?
"Abby, tolong ambilkan kopi untuk Louis di dapur."
"Aku harus berganti pa-"
"Abby, tolong."
Aku menghela nafas, berusaha meredam emosiku. Aku tidak ingin meledak di depan Louis. "Baik, Bu."
"Bagaimana kabarmu hari ini, Lou?" Samar-samar aku mendengar ibu membuka pembicaraan.
Dasar ya, ibu ini. Hanya karena Louis adalah anak pengusaha besar, bukan berarti ibu bisa menganggap Louis segalanya.
From: Ace
Hei. Kau sudah pulang? Aku masih di tempat Blake.Bagus. Harry tidak akan pulang dalam waktu dekat. Itu artinya ia tidak akan tahu Louis di sini.
Breathe, Abby, breathe.
"Ini kopimu. Ibu, aku akan ke kamar sebentar."
"Abby, di sini dulu. Temani Louis. Ibu harus menjawab panggilan ini."
Jelas-jelas ponselnya tidak berbunyi.
Dengan senyum terpaksa, aku mengambil tempat di sebelah Louis. "Tadi kita belum berkenalan secara resmi. Aku Abigail Styles."
"Louis Parker," jawabnya lalu menjabat tanganku. "Lucu sekali kita melakukan ini. Apa kau sudah lama bekerja di ClickIt?"
"Sudah cukup lama."
"Apa yang akan kau lakukan setelah kita menikah?"
Kita menikah.
"Tidak akan ada yang berubah. Aku akan tetap bekerja sekaligus mengurus rumah tangga."
"Aku lebih menyukai wanita yang memberikan seluruh waktu mereka untuk pekerjaan rumah tangga."
Lalu?
"Oh umm kurasa pandangan orang tentang hal itu memang berbeda. Ada yang pekerja keras, ada yang tidak. Ngomong-ngomong apa kau punya saudara?"
"Tidak, aku anak tunggal. Kau beruntung sekali punya kakak seperti Harry. Dia terlihat begitu menyayangimu."
Aku tersenyum. "Ya. Kakak laki-laki memang cenderung bersikap protektif terhadap adiknya, apalagi aku perempuan."
"Sudah kuduga. Apa kalian se-"
"Bagaimana orang tuamu, Lou? Aku sungguh menyesal tidak bisa bertemu dengan mereka."
"Tidak masalah. Kita bisa ke sana besok jika kau ingin."
Mati aku.
"Aku ada janji dengan temanku. Maaf sekali, Lou. Jika aku ada waktu luang, aku pasti akan memberitahumu."
"Maaf, ibu lama sekali. Nyonya Brown tidak bisa berhenti berbicara. Ibu sudah memesan pizza untuk kalian berdua. Mungkin sebentar lagi sampai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...