New cover yeaaayy!!! Baru pertama kali bikin cover yg agak "lumayan" menurutku ehehe emg ga jago bikin begituan wkwk
Bibirku tidak henti-hentinya mengumbar senyuman karena Harry menolak mentah-mentah tawaran manusia Asia itu. Percaya atau tidak, aku sempat berpikir Harry akan menukarku dengan Evelyn karena kebucinan Harry. Untung saja aku salah."Hei, kau tak apa kan jika pulang sedikit larut?"
"Tidak akan ada pengaruhnya jika aku bilang aku keberatan."
Harry tersenyum. "You know me so well."
Di sinilah aku dan Harry, akhirnya. Duduk berdua di atas kap mobil sembari tersesat dalam pikiran masing-masing.
"Apakah aku salah jika aku merasa kecewa?"
"Kau mau aku jujur atau tidak?"
"Menyebalkan sekali."
Aku memukul lengannya perlahan. "Jangan jadi laki-laki melankolis. Kau tahu kan dia tidak baik untukmu?"
"Jika ia tidak baik, kenapa ia membawaku keluar dari dunia malam?"
"Jika ia baik, kenapa ia meninggalkanmu demi laki-laki sialan itu?" tanyaku membalikkan keadaan.
Harry menghela nafas. "Mungkin kau benar. Aku terlalu bodoh. Menurutmu, apa aku harus melepaskannya?"
"Kau sudah tahu jawabannya."
"Kemari."
Aku menggeser tubuhku lalu ia membentangkan tangan kirinya, seolah menyuruhku masuk ke pelukannya. Aku pun menyandarkan kepalaku di bahunya.
"Maukah kau membantuku melewati semua ini, Abby?"
***
Austin menyuruhku tidak pergi ke kantor. Entah apa alasannya, tidak biasanya ia seperti ini. Tapi tak masalah, aku senang dapat hari libur, hehe.
Aku memutuskan untuk mengunjungi perpustakaan kota. Rasanya sudah lama sekali aku tidak ke sini. Baru saja aku mendaratkan pandanganku pada salah satu buku yang ingin kubaca, ponselku bergetar.
From : Harry
Kau di mana? Aku baru saja ke kamarmu tapi kau tidak ada.Sedang apa ia di kamarku?
To : Harry
Aku di perpustakaan kota, ingin baca buku.From : Harry
Cih baca buku? Dasar nerd. Coba bayangkan ibu menyuruhku beli daging di Walmart? Gila.Aku terkekeh. Untuk apa ibu menyuruhnya seperti itu?
To : Harry
Bagus. Silahkan ke Walmart. Jangan ganggu aku. Bye.Tidak ada balasan darinya. Bagus. Tidak ada yang menggangguku dengan buku ini.
Halaman ke dua puluh satu, bagaimana caranya menghindari writer's block. Hmm oke, oke. Perbanyak baca buku, lihat film, sepertinya ti-
Melihat caller id yang tertera di layar ponselku, aku memutar mataku.
"Mau apa lagi kau?"
"Ck. Aku sudah mengirimu pesan sejak setengah jam lalu. Kau di mana?"
"Di perpustakaan. Apa kau amnesia? Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...