So, Abby is Maisie and Maisie is Abby or?
_____________________________________________
"Hai Jane.""Hai, Noah."
"Apa Abby ada di dalam?"
Jane mengangguk lalu mempersilahkan Noah masuk. Tepat setelah Noah melangkah masuk, ia melihat Melanie dan Abby duduk di depan televisi.
"Lihat siapa yang datang!"
"Noah!" Abby tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setelah melihat Noah, seolah Noah adalah pahlawan yang menyelamatkan kota dari serangan teroris.
"Hai Mel, bagaimana kabarmu?"
Melanie mengangguk. "Jane, tolong ambilkan minum untuk Noah."
"Tidak perlu repot-repot. Aku hanya ingin menjemput Abby karena kami akan pergi menonton film," ujar Noah sesuai dengan skenario singkat yang sudah disampaikan Abby lewat pesan tadi.
Dengan cepat Melanie menggeleng lalu mencium punggung tangan Abby. "Mulai hari ini, Abby tidak akan pergi kemanapun."
Noah menghela nafas. Baik Noah maupun Abby mengira Melanie sedang tidak waras, tapi nyatanya mereka salah. Melanie bukannya tidak waras, ia hanya sangat merasa bersalah pernah melepas Maisie-nya saat itu dan ia sungguh ingin menebus kesalahan itu.
"Apa kau ingin tidur, Mel? Aku akan menghubungi Hope agar ia segera pulang."
Lagi-lagi Melanie menggeleng.
"Oke. Kalau begitu kau di sini. Aku akan membantu Jane mencuci piring. Ada Noah di sini. Katakan pada Noah jika kau membutuhkan apapun."
"Tidak."
"Mel. Aku tidak pergi. Aku hanya akan mencuci piring."
"Tidak."
Abby menghela nafas. "Dengar. Aku tidak akan pergi tanpa Noah dan kau dengan Noah di sini. Jadi, kau dan Noah di sini, aku tidak akan pergi. Mengerti?"
"Tidak. Aku tidak ingin kau pergi dari sisiku lagi, Maisie."
Lelucon apa ini? batin Abby dan Noah.
Abby menghela nafas, berusaha untuk tidak mudah meledak seperti tahun lalu. Ia belajar bagaimana bersikap baik di depan orang lain, terutama orang yang jauh lebih tua dibanding dirinya.
"Mel, dengar. Aku tidak akan keluar dari rumah ini karena kau memiliki Noah. Aku hanya akan berjarak tiga meter darimu. Jika aku nekat melarikan diri, kau punya tentara Jane dan Michael yang siap menangkapku. Oke?" Dengan bujukan itu, akhirnya Mel mengangguk.
Tentu saja Abby berbohong. Ia tidak membantu Jane mencuci piring karena bocah itu sudah selesai beberapa menit lalu. Menyadari kedatangan Noah tidak bisa menyelamatkannya, Abby terpaksa menghubungi Hope.
"Hope, kau harus pulang sekarang."
***
Tiga puluh menit kemudian, Hope datang dengan pakaian serba kekurangan bahan. Kini Abby tahu ada di mana Hope beberapa waktu lalu.
"Abby? Oh hai, Noah."
"Hai Noah, Abby."
Abby cukup terkejut dengan keberadaan Niall. Ia tidak mengira Hope akan mengajak Niall pulang juga.
"Hai, Niall dan Hope," balas Noah tersenyum.
Abby sudah menceritakan secara singkat apa yang terjadi di sini pada Hope dan ia cukup yakin Hope sudah meneruskan cerita itu pada Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...