Welcome back! Tolong sebelum baca chapter ini, baca chapter sebelumnya ya supaya feelnya lebih dapet. Enjoy the ride. xx
"Good evening, Pine and Dine. Selene and the band are at your service. Coming as the first menu tonight. Here's Cherry."Noah tersenyum lebar melihat betapa menawannya gadisnya di sana sambil sesekali mengambil gambar, beberapa akan ia kirim pada Abby dan beberapa akan ia simpan sendiri.
"Don't you call her, baby... We're not talking lately, don't you call her what you used to call me..."
Pine and Dine seolah terbius dengan suara emas Abby. Tidak hanya memanjakan telinga, Abby berharap suaranya juga bisa menjadi bumbu penyedap hidangan (meskipun ia tahu itu mustahil). Hampir semuanya meletakkan peralatan makan dan menatap Abby seolah ia adalah mega bintang yang memberikan penampilan kejutan.
Ya, hampir semuanya, karena ada satu pasang mata yang tidak sanggup melihat Abby dan sepasang mata itu adalah milik Harry.
Harry baru menyadari jika ternyata ia merindukan Abby lebih dari yang ia duga. Ia tidak menyangka mendengar suara Abby secara langsung membuat dadanya terasa nyeri dan air matanya perlahan menetes. Ia sungguh ingin berlari lalu mendekap Abby saat itu juga, tapi ia tahu ia tidak bisa. Ia tidak bisa merusak satu-satunya kesempatan untuk memulai semuanya dari awal.
Banyak yang datang dan pergi dari tempat itu, tapi tidak dengan Harry. Ia masih setia menunggu hingga Abby menyanyikan lagu terakhir malam itu.
"Lagu ini cukup spesial untukku. Temanku menulis liriknya dan aku membuat melodinya. Lagu ini kupersembahkan bagi siapapun yang.." Abby terdiam sejenak. "Kehilangan cintanya. Falling," imbuhnya.
Abby mengambil nafas dalam sebelum mulai menyanyikan baitnya, "I'm in my bed and you're not here.. And there's no one to blame but the drink and my wandering hands.."
Noah tidak menyadari jika ada satu nama yang terpikirkan oleh Abby saat itu. Harry tidak menyadari jika lagu itu memang ditujukan untuk dirinya dan Abby tidak tahu jika penerima lagu itu jaraknya hanya beberapa meter dari dirinya.
"I'm falling again, I'm falling again, I'm falling...."
Sudah lima menit sejak Abby turun dari panggung dan Harry masih diam saja. Jantungnya berdegup sangat kencang sebelum akhirnya ia mengangguk pada salah seorang karyawan di sana. Beberapa detik kemudian, suaranya terdengar di seluruh tempat itu.
"I'm like a crow on a wire.. You're the shining distraction that makes me fly, oh.. I'm like a boat on the water.. You're the rays on the waves that calm my mind.. Oh, every time....." (PLEASE DO LISTEN TO FOOL'S GOLD WHILE READING THIS BCS IT MAKES ME CRY. I HOPE YOU TOO)
Abby mematung.
"Abby?" panggil Noah.
"Ya?"
"Aku harus ke toilet sebentar. Setelah itu kita pulang, oke?" Perkataan Noah terdengar seperti angin lalu karena Abby tidak bisa melepaskan pikirannya dari lagu yang sedang diputar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible
FanfictionHarry dan Abigail, sepasang insan yang tidak bisa memadu kasih layaknya jutaan pasang kekasih di luar sana. Sesuatu menghalangi apa yang mereka inginkan sehingga mereka terpaksa mengambil jalan yang salah. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apakah m...