- Twenty One -

103 14 5
                                    

Selamat membaca!
 
  
  
Yummy.

Aku terlalu lelah untuk memikirkan pesan orang asing.

From : xxxxxxxx
How did he taste?

Fuck.

Aku melompat dari ranjangku dan bergegas menuju balkon. Pintunya terkunci rapat, gorden juga sudah tertutup. Bagaimana ia bisa melihatku dan Harry?

"Abbe, ada apa?" Harry dengan cepat menyusulku. "Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa. Kurasa aku melihat bayangan orang tadi."

Ia membuka pintu dan memeriksa keadaan sekitar balkon. "Tidak ada siapa-siapa, Abbe."

Aku menghela nafas. "Mungkin aku hanya berhalusinasi saja."

Aku tahu ini bukan halusinasiku. Ini nyata. Orang yang mengirimiku pesan ini pasti sama dengan orang yang ada di apartemen. Dia memang sering menggunakan nomor yang berbeda, tapi aku yakin dia adalah orang yang sama.

***

"Good morning, Abigail."

"Tumben sekali kau memanggilku seperti itu, Ace."

"Ace? Siapa Ace?"

Mataku langsung terbuka sempurna. "Ayah? Tumben kau kemari pagi-pagi."

"Ibumu menitipkan ini untukmu. Ia buru-buru pergi tadi."

"Letakkan saja di situ."

"Kau baik-baik saja?"

Aku mengangguk. "Tentu."

"Jadilah anak baik, Abby. Ayah dan Harry harus pergi."

"Bye."

Untung saja ayah datang. Jika tidak, mungkin aku akan terlambat bekerja.

"Halo, Liam."

"Hai. Apa kabar?"

"Baik, semuanya baik. Kau sendiri bagaimana?"

"Aku juga baik. Umm aku ingin mengajakmu menonton konser Maroon 5 minggu depan."

Sepertinya kabar perjodohanku dan Louis belum tersebar. Bagus sekali. Itu artinya aku dan Harry masih memiliki kesempatan untuk menggagalkannya.

"Umm sebenarnya aku ingin pergi, tapi sayangnya aku sudah ada janji. Aku sungguh minta maaf, Liam."

Sebenarnya aku ingin pergi, sungguh. Tapi aku tidak ingin melibatkan Liam dalam hal ini. Bagaimana jika penguntit sialan itu tahu, lalu ia mengambil gambar kami, lalu mengirimkannya pada ibu, lalu ibu akan marah besar dan-

"Abigail? Kau masih di sana?"

"Ah ya, maaf. Jalanan sedang padat. Tadi kau bilang apa?"

"Sebagai gantinya, apa kau mau makan siang nanti bersamaku?"

"Tentu saja. Kau yang pilih tempatnya. Oke?"

IrresistibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang