- Forty Eight -

72 10 15
                                    

Ladies and gentlemen, I present you the one and only Harry Styles.

 

Entah mengapa laki-laki itu tidak bisa tidur tenang semenjak malam tahun baru di Thames

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah mengapa laki-laki itu tidak bisa tidur tenang semenjak malam tahun baru di Thames. Lebih tepatnya setelah Aiden mengatakan jika ia baru saja bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik. Tidak. Bukannya ia ingin mengkhianati cintanya pada Abby, hanya saja ia penasaran. Tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan rasa penasaran Harry kepada wanita itu.

"Hei! Jangan terlalu banyak melamun."

"Kau bisa membuatku jantungan."

Aiden terkekeh. "Kau tidak ingin keluar lalu bersosialisasi dengan orang-orang? Sudah cukup kau mengurung diri selama tiga bulan."

Harry sampai di London tiga bulan lalu, semenjak ia memutuskan untuk meninggalkan semuanya di Los Angeles. Tidak ada gunanya tinggal di tempat yang merenggut nyawa kekasihnya. Ia tahu jika ia tinggal lebih lama di sana, ia akan gila. Tiada hari yang akan ia lewati tanpa menyalahkan dirinya sendiri. Awalnya ia sempat bimbang memilih London atau Bali, tapi akhirnya ia mendaratkan pilihannya pada London.

"Aku belum siap. Kau tahu kau tidak harus di sini terus menerus."

"Ya ya ya, aku tahu. Tapi aku merasa punya tanggung jawab untuk merawatmu, Tuan. Kau tampak hampir gila saat tiba di London."

Harry terkekeh. "Terima kasih, Aiden. Terima kasih sudah banyak membantu."

"Oke. Jika kau tidak ingin keluar, aku akan pergi menikmati hidup. Kabari aku jika kau ingin pergi. Dah, Tuan Harry."

"Umm, Aiden?"

Yang dipanggil menoleh. "Apa kau sudah berubah pikiran?"

"Belum. Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang gadis yang tidak sengaja kau tabrak di dekat Thames."

Aiden tertawa. "Well, itu cukup sulit. Aku bahkan tidak tahu namanya. Lagipula aku juga tidak yakin ia adalah orang Inggris, aksennya seperti orang Amerika. Hmm..."

"Kau anak muda, Aiden. Aku yakin teman-temanmu bisa mencarikan informasi tentangnya."

"Oke, akan kulakukan sebisaku."

Harry tahu kemungkinan bertemu dengan gadis itu sangat kecil, bahkan mustahil. Aiden bahkan tidak melihat secara langsung wajahnya. Tapi sekecil apapun kemungkinannya, ia harus mencoba.

***

Sudah hampir satu bulan tanpa kabar dari Aiden dan Harry juga sudah menyerah. Mungkin ini pertanda jika ia memang tidak ditakdirkan untuk bertemu gadis itu. Mungkin takdirnya adalah untuk tidak jatuh cinta lagi.

1 message from Aiden Park

Kau mungkin ingin melihat foto ini. Aku tidak yakin apa ini gadis yang sama, tapi wajahnya begitu mirip. Foto ini dari teman dari temanku di Doncaster.

IrresistibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang