"Kamu munafik."
◾◾◾
Gaelen duduk di salah satu kursi yang ada di uks. Lelah. Hanya satu kata itu yang menggambarkan keadaannya saat ini.
Saat Lora pingsan tadi, Gaelen seperti kehilangan otaknya untuk berfikir. Lelaki itu tak tahu harus melakukan apa. Dia menghampiri Lora lalu menepuk pelan pipi Lora berkali-kali sembari memanggil nama sang gadis. Berharap usahanya membangunkan Lora dari pingsannya.
Hingga ketika usahanya tidak membuahkan hasil apa pun, Gaelen menggendong Lora ala bridal style menuju uks yang beruntungnya tidak terlalu jauh dari rooftoop.
Sesampainya Gaelen di uks, lelaki itu langsung membaringkan Lora di salah satu ranjang dan diam-diam menghembuskan napas lega kala seorang petugas PMR menghampirinya.
Gaelen tak bicara apa pun, lelaki itu hanya diam mengamati tak jauh dari ranjang Lora. Lalu Gaelen mengedarkan pandangannya, dia baru menyadari satu hal. Hanya ada dirinya, seorang petugas PMR, dan Lora di ruangan itu.
Uks yang sedang ditempatinya sekarang berada di lantai dua, jadi kemungkinan besar ruangan ini kosong karena para murid masih melaksanakan upacara. Pun bila ada siswa atau siswi yang sakit, mereka lebih memilih untuk beristirahat di uks lantai satu karena jaraknya lebih dekat dengan lapangan upacara.
Petugas PMR itu menutup tirai setelah memeriksa Lora. Dia berjalan ke sebuah lemari kaca di pojok kiri uks, membuka lemari itu, mengambil satu bungkus obat dan menghampiri Gaelen.
"Kak" panggil petugas PMR itu membuat Gaelen menatapnya.
Adkel?
"Kak, temen kakak kayaknya belum sarapan" petugas PMR berjenis kelamin perempuan itu menjelaskan dengan gugup lalu terdiam sebentar. Terlalu malu dan takut untuk melanjutkan kalimatnya.
"Jadi?" tanya Gaelen karena petugas PMR itu terdiam.
Ternyata bener ya rumor yang bilang kalo Kak Gaelen itu dingin banget sifatnya, palagi tatapannya tuhh, aduh, bisa mati beku aku kalo lama-lama gini. Bukannya menjawab pertanyaan Gaelen, petugas PMR itu hanya membatin.
Hampir seluruh penghuni sekolah tahu Gaelen. Cowok itu bagaikan berlian di tumpukan mutiara, lelaki ini aktif di berbagai bidang, akademik maupun non akademik. Peserta oimpiade MTK yang sudah terbang hingga ke jenjang nasional, anggota basket sekolah yang isinya para-para cogan tingkat dewa dan hobi tebar pesona yang membuat siswi-siswi dengan iman yang lemah berteriak alay dengan suara yang melebihi toa.
Gaelen juga anggota osis, ketua divisi pendidikan. Dengan sifatnya yang bagai es dan ditunjang dengan wajah yang harus diakui rupawan, Gaelen bahkan lebih terkenal dari Ashvath yang notabene nya adalah ketua osis tahun ini.
Akhir-akhir ini beredar gosip di kalangan para siswi yang mengatakan bahwa Gaelen berpacaran dengan seorang siswi dari angkatannya. Awalnya gadis ini kira adalah kakak kelas yang tadi di periksa olehnya, namun sepertinya bukan.
Dari rumor yang didengarnya, pacar Kak Gaelen bernama Emory, sedangkan kakak kelas yang tadi di periksanya bernama Elora yang diketahuinya setelah melihat nametag yang tersemat di seragam sekolahnya.
Jadi kakak ini siapanya Kak Gaelen yang bisa ngebuat Kak Gaelen panik kek gini?
"Hei!" Gaelen berseru di hadapan petugas PMR yang sedari tadi bengong ini.
Cewek ini, yang seolah baru tersadar dari pingsan mengerjapkan matanya pelan. Matilah aku, Kak Gaelen marah.
"Maaf kak" kata cewek itu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali [T A M A T]
Teen FictionIni tentang Lora. Seorang gadis yang hanya ingin hidup dengan damai di SMA. Menjalani kehidupan biasa yang melibatkan orang biasa. Namun, karena seorang cowok yang tiba-tiba datang dalam kehidupannya, rasa biasa yang selama ini membuat Lora nyaman...