Sedikit (banyak) Ucapan Perpisahan

176 9 0
                                    

Assalamu'alaikum semuaaaa

Hai hai hai

Akhirnya, setelah hampir setahun, aku, dengan bangga mendeklarasikan bahwa 'Kembali' telah resmi ending dan TAMAT.

Alhamdulillah, beribu puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Rasanya tuh bahagiaaa bangett, ini story pertama aku dan ada kepuasan tersendiri untukku ketika aku mengetik kalimat terakhir dari Epilog.

Kuakui menulis 'Kembali' adalah hal yang sulit, ketika aku yang tak pernah lihai menyusun kata ini tiba-tiba memutuskan untuk menulis sebuah cerita, 'Kembali' adalah sebuah langkah besar agar aku tahu seberapa pantasnya aku dalam menangani sebuah konflik.

Awalnya, konflik cerita ini simpel banget. Seorang gadis yang disukai oleh seorang lelaki, namun ketika sang gadis menyukai si lelaki, dengan teganya si lelaki pergi meninggalkan si gadis.

Tapi kemudian aku berfikir, udah? Cuman segini doang konfliknya? Nggak seru ah. Hingga akhirnya, dengan bekal imajinasi yang kupunya dan rombak alur berkali-kali hingga aku lupa konflik di pertengahan, akhirnya aku bisa menampungkan 'Kembali', 'Kembali' yang sekarang kalian baca.

Pertanyaan terbesar satu awal mula aku menulis,

Apa yang ku inginkan dari Kembali?

Apa yang ngebuat aku tetap menulis cerita ini ketika aku bahkan telah berada di titik terjenuh?

Aku selalu meyakinkan dan membunuh kejenuhan itu dengan tujuanku menulis cerita ini.

Apa tujuanku?

Aku ingin, meski tak sepenuhnya terlaksana, bisa menyatu sebuah langkah kecil melalui cerita ini.

Aku harap, ada setitik, atau segaris makna yang telah kalian dapati dari cerita ini. Bukan hanya sekadar cerita cinta-cintaan anak sma yang penuh drama. Not, not like that.

Aku harap, Anson-Anson lain di luar sana yang memiliki kisah lebih dalam darinya, yakin bahwa mereka tak pernah sendiri. Tuhan selalu ada. Selalu ada untuk kalian. Akan ada Lora-Lora lain yang dikirim Tuhan untuk membuat hidup kalian menjadi semakin berharga dan perlahan akan membaik. Sekali lagi, nggak pernah ada derita yang selamanya.

Aku juga berharap, untuk Lora-Lora lain di luar sana yang mungkin mengalami trauma masa lalu dan korban bullying yang lebih parah darinya, yakinlah bahwa karma itu berlaku. Akan ada Beryl-Beryl lain yang bahkan tak perlu sebab untuk ada di samping kalian. Kalian telah bertahan hingga di titik ini saja merupakan sebuah perjuangan besar. Terimakasih karena tak pernah menyerah, aku bangga pada kalian.

Aku juga berharap, untuk Beryl-Beryl di luar sana yang merasa bahwa hidupnya tak lagi berarti, kalian salah. Tuhan memberi rasa sakit itu karena Tuhan ingin memberi perhatian lebih kepada kalian. Untuk kalian, akan ada Mahadevan, Lora, dan Daegal lain yang main dengan setianya tetap ada di sisi kalian. Maaf karena aku belum sempat untuk mendengarkan kisah kalian lebih lama lagi. Maaf.

Untuk Emory-Emory lain yang sangat kuharapkan membaca cerita ini, aku hanya ingin berkata, banyak hal yang bisa kalian lakukan untuk memperoleh perhatian itu. Aku tahu, meski tak seutuhnya, bila kalian tetaplah manusia baik, namun perbedaan dalam berfikir perlahan menyesatkan kalian, dan berakhir dengan buntunya jalan pulang.

It's okay, wajar bila kalian ingin meluapkan seluruh amarah kalian, namun tidak dengan hal yang bisa menghancurkan orang lain. Lakukan hal yang kalian sukai, hanya abaikan ucapan dari orang-orang yang mencemooh tentang derita kalian, mereka tak tahu apa-apa.

Dan untuk kalian yang merasa bahwa orang yang paling kalian kasihi bersikap dan berperilaku seperti Gerhard, aku harap bila kalian tak melupakan kodrat yang ada sejak lahir.

Orang tua hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya. Namun, sering kali perbedaan menghancurkan ikatan. Ada pula orang tua yang bahkan tak menganggap anaknya, untuk kalian, maaf karena aku belum bisa mengabadikan getir sendu kalian, maaf sekali, namun aku tau kalian kuat, sangat kuat.

Untuk semua orang tua hebat yang ada, aku hanya ingin berkata;

Bimbing kami, bukan ikat kami.

Sesekali dengarkan kami, jangan selalu menghakimi kami.

Bukannya aku hendak mengatur, namun aku hanya ingin menyuarakan dua patah kalimat yang mengganjal di hati kami, anak kalian. Banyak anak yang malah menjauhi orang tuanya karena merasa bahwa dia tak pernah dimengerti, dan kamu tak ingin menjadi seperti itu Ayah, Ibu. Jadi kami memohon dengan sangat, tanya pertanyaan yang nantinya akan mampu membangun komunikasi.

Untuk orang tua yang juga sibuk di luar sana hingga kadang mengabaikan anaknya, kami ingin bertanya,

Untuk apa mencari uang yang begitu banyak?

Bila memang untuk kebahagiaan kami, kami tak perlu uang yang begitu banyak.
Cara kami bahagia sederhana.

Makan bersama, bercerita tentang banyak hal, menanyakan pendapat-pendapat kalian sambil menonton televisi, dan banyak hal lain yang bahkan untuk beberapa anak hanya terwujud dalam imajinasinya saja.

Dan untuk seluruh pembaca cerita ini yang sangat kunantikan pertemuanku dengan kalian, aku hanya ingin menyampaikan alasan ku menulis cerita ini.

Kebanyakan atau bahkan seluruh dari kita berfikir bahwa apa-apa tamu menimpa kita adalah yang terburuk.

Tak apa merasa kecewa, marah, takut, dan sedih atas masalah-masalah yang menimpa kita. Tapi, dibanding kita, di luar sana akan ada kisah-kisah kelam lain yang bahkan mungkin tak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Untuk pesan terakhir, aku yakin bahwa berkali telah aku menyampaikannya pada kalian.

Jangan mencinta dan membenci secara berlebihan.

Aku tak ingin secara gamblang menilai seseorang, tak ada yang salah dalam mencintai seseorang. Namun hidupmu bukan hanya untuk cinta saja. Tak apa merasa terpuruk ketika kita kehilangan cinta, itu wajar. Namun jangan selamanya hingga kamu melupakan duniamu. Bahkan untuk kasus yang lebih parah, beberapa hendak mengakhiri hidupnya sendiri. Ku mohon, jangan pernah lakukan itu.

Jangan pula membenci terlalu dalam, karena nanti kamu akan memutuskan untuk melupakan dirimu yang sesungguhnya-meski kamu tak menyadarinya-ketika kamu terlalu sibuk mempedulikan orang yang kamu benci dan malah melupakan apa-apa yang harus kamu lakukan untuk hidupmu.

Di akhir perpisahan ini, aku ingin mengucapkan banyak terimakasih untuk kalian yang menyempatkan membaca cerita ini.

Memberi vote, comment, dan banyak hal lain.

Terimakasih banyak karena telah membaca salam terakhir ku di cerita ini.

Semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik ke depannya, Aamiin. terimakasih yang tak terkira juga untuk kalian yang berfikir bahwa hidup ini bukan hanya tentang dirimu sendiri dan dengan tulusnya masih sangat peduli pada orang-orang di luar sana yang lebih menderita, ku do'akan suatu saat nanti kita akan menjadi orang yang berguna di masa depan.

Yang nama dan jasanya selalu dikenang, meski raganya tlah hilang.

Sampai bertemu di ceritaku yang lainn.

Assalamu'alaikum

Ttd
Author Kembali yang nggak gajee lagi karena story ini uda tamat.

Kembali [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang