"Percayalah, setelah ini semua tak akan menjadi baik-baik saja"
◾◾◾
"Turun, turun! Uda sampe kita ini!" seru Rasya membangunkan penghuni bus yang sebagian besar terlelap.
Lora yang sedari tadi tak bisa tertidur, mengecek jam yang ada di pergelangan tangannya.
17.05 WIB
Telat banget.
Setelah dua jam perjalanan, mereka berhenti guna untuk mengisi perut dan menjalankan kewajiban ibadah, yaitu shalat.
Sejam kemudian, barulah mereka melanjutkan perjalanan kemah ini. Namun rata-rata dari mereka tertidur, sehingga bus mereka yang tadinya heboh karena bernyanyi tak jelas menjadi senyap.
Lora meregangkan ototnya yang kaku karena sejak dua jam yang lalu kerjaannya hanya duduk sambil mendengar musik dari earphone nya.
"Ryl, bangun! Uda nyampe kita ini" seru Lora sembari mengguncang tubuh Beryl yang tengah tertidur lelap.
"Dua menit lagi ma" gumam Beryl mengibaskan tangannya pelan.
"Aku bukan mama kamu Ryl, cepetan bangun! Ditinggal nanti kamu loh" seru Lora lagi masih tetap mengguncang tubuh Beryl, namun Beryl hanya bergumam tak jelas.
"Beryl! Bangun cepetann, aku tinggal ya biar kamu sendiri di sini" Lora yang jengah langsung saja mengambil slingbag nya dan bersiap keluar dari bus.
"Iya iya, bawel banget sih" Beryl membuka mengucek matanya dan meregangkan ototnya.
"Gitu dari tadi napa? Aku turun duluan ya, mau ngambil barang" tanya Lora.
Beryl hanya mengangguk, mulai membereskan barangnya dan ikut turun dari bus.
Ketika kakinya telah menapak tanah, secara tak sadar Beryl bergumam kagum.
"Woah, cantik banget" gumamnya, lalu dengan tergesa memgambil kamera dari dalam ransel kecil yang dipakainya, dan mulai memotret.
Percayalah, siapa pun akan berdecak kagum bila ada di hadapan Beryl. Bayangkan saja, ketika kamu membuka mata, matamu di manjakan dengan sebuah pemandangan yang luar biasa.
Di bawahnya saat ini, terhampar dataran tinggi di sebelah utara dengan kabut tipis yang menutupinya. Lalu di sebelah barat terdapat berhektar-hektar persawahan milik warga berwarna hijau cerah yang membuat Beryl ingin menghampirinya. Di sebelah timur, Beryl di suguhkan dengan pemandangan atap-atap rumah warga yang berwarna-warni.
"Gila! Aku nggak pernah tau daerah mana kita punya surga semenakjubkan ini!" Beryl berseru pada dirinya sendiri.
"Nanti liatinnya, sekarang angkut barang kamu. Kasian Lora ngangkat barang kamu, kamu mau kemah cuman 3 hari tapi bawa barang kaya mau sebulan tinggal. Norak tau nggak!" seru Daegal dari arah sampingnya.
Beryl menoleh dengan tatapan seolah mengatakan 'kok kamu yang sewot?'
"Bodo amat sama kamu" balas Beryl sembari menatap tajam Daegal dan pergi dari sana.
"LORAAA! Liat! Cantik banget nggak sih di sini?" Teriak Beryl dan menghampiri Lora yang telah menenteng ranselnya.
Lora hanya menghela napas mendengar suara sahabatnya yang tak pernah tahu sikon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali [T A M A T]
Teen FictionIni tentang Lora. Seorang gadis yang hanya ingin hidup dengan damai di SMA. Menjalani kehidupan biasa yang melibatkan orang biasa. Namun, karena seorang cowok yang tiba-tiba datang dalam kehidupannya, rasa biasa yang selama ini membuat Lora nyaman...