Tujuh Belas

879 93 1
                                    

Erwin yang tau bagaimana sosok asli Kira sebenarnya pun mengurus semua pengobatan gadis itu, semua personil lain dilarang masuk dan diperintahkan untuk mengurus Grisha, Reiner dan Bertolt ke ruang tahanan, namun sebelum itu, mereka di obati terlebih dahulu.

Levi awalnya menolak untuk menjauh dari ruang operasi dan penanganan medis yang sedang berjalan untuk Kira saat ini, namun Erwin menatapnya marah.

"Hanya kau yang bisa mengambil keputusan saat ini dalam pengamanan para pelaku begitupun memberikan arahan kepada yang lain, biar aku yang mengurus Kira. Kau mau karena perdebatan tidak berguna ini, nyawa gadis itu melayang? Dia sedang kritis!"

Perintah itu akhirnya diterima, Levi sedikit dongkol namun apa yang dikatakan Erwin memang benar. Ia mengangguk patuh lalu meninggalkan rumah sakit.

Erwin menerima segala barang milik Kira termasuk topinya, semua petugas medis awalnya terkejut bukan main ketika melihat rambut langka gadis itu dan meminta penjelasan kepada sosok komandan Pasukan Pengintai tersebut.

Beliau memutuskan untuk memberikan penjelasan rahasia kepada tim medis yang mengurus Kira setelah pengobatan dan operasi darurat terhadap gadis itu selesai, ia juga meminta agar mereka diam dan tidak menyebarkan soal sosok Kira yang sebenarnya. Begitupun dengan warna rambutnya.

Mereka mengangguk patuh, mereka tau jika setiap orang memiliki privasinya masing-masing jadi mereka akan menutup mulut rapat-rapat soal Kira.

Erwin duduk di bangku tunggu ruang operasi dan menghela nafas, keadaan gadis itu sudah membuatnya miris begitu mendengar penjelasan dari semuanya tadi setibanya mereka di rumah sakit.

"Nekat sekali ..." keluhnya pelan.

Beberapa saat kemudian, dokter yang menangani pun keluar, membuar Erwin langsung beranjak dari duduknya.

"Bagaimana keadaannya, Dokter?"

Sang dokter melepas maskernya.

"Dia sudah melewati masa kritisnya, sebentar lagi ia akan di pindahkan ke ruang perawatan. Lukanya nyaris infeksi, namun untunglah penanganannya masih tepat waktu ketika di bawa kemari oleh kalian, apa itu ulah Titan? Karena jika di lihat dari bentuk lukanya tadi itu seperti cakaran. Dan tulang tangannya juga sedikit retak dibeberapa bagian diakibatkan otot yang tak mampu berfungsi dengan baik akibat lukanya." tanya sang dokter, namun penjelasannya barusan membuat Erwin bisa menarik nafas leganya jika Kira baik-baik saja.

"Ya, dia menerima luka itu karena melindungi Levi beserta pasukan yang lain. Retak di tangannya akibat ia menggunakan tangannya yang terluka itu untuk memberikan bogem mentah kepada sosok Titan lain yang kembali menyerang, dan luka bakarnya diterima ketika melawan Titan Kolosal."

Sang dokter terkejut.

"Nekat sekali gadis itu. Oh iya, kau berhutang penjelasan kepada kami soal gadis itu, karena selama satu abad Dinding ini dibangun, kami belum pernah menemukan sosok gadis berambut biru yang memang bawaan genetika sepertinya."

Erwin mengangguk, beberapa suster yang membantu sang dokter pun di panggil keluar dan diberikan penjelasan soal sosok gadis itu. Mereka terkejut bukan main perihal sosok yang sebenarnya dari seorang Alkira Amalie.

"Jadi dia putri semata wayang dari Rone dan Yuura Amalie!?" pekik mereka tertahan, Erwin mengangguk.

"Ya, dia datang tiba-tiba ke markas seperti yang ku jelaskan tadi, dan waktu ia menyebutkan nama keluarganya dulu aku juga masih tidak percaya sama seperti reaksi kalian saat ini, tapi ketika dia membawa seluruh dokumen pentingnya seperti akte kelahiran dan kartu keluarga dan diberikan kepadaku selaku Komandan, aku akhirnya percaya jika gadis itu memang gadis pemilik darah terakhir dari secerca harapan yang kita inginkan dua dekade sebelumnya. Dia ditakdirkan untuk muncul disini, dan membantu kita semua untuk melihat area luar Dinding."

The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang