Warning!
Ada sedikit unsur 18+, mungkin ada pembaca yang masih dibawah 18 tahun boleh membaca atau melewatinya, namun disarankan untuk dilewati ya, heheheh, terima kasih❤* * * *
Setelah puas bertemu dengan teman-temannya dibarak, Kira menaikkan topi jubahnya karena ia ingin menutupi sanggul cepolnya dan memperlihatkan setengah kepalanya, ia seperti gadis kecil bertudung merah dengan gayanya yang seperti itu. Poni pagar berambut biru, kulit putih, mata silver keperakan, jubah kerja yang berwarna hijau lumut itu terkesan sangat kontras dengan dirinya.
Levi memang menyukai sosok Kira yang seperti anak kecil itu, ia hanya tersenyum melihatnya, lengannya bergerak secara tak sadar dan meraih lengan kiri Kira yang berada disisi kanannya, gadis itu menoleh dan menatap kearah Levi, sedangkan lelaki itu membungkukkan tubuh dan mengkikis jarak diantara keduanya lalu menipiskan jarak antara wajahnya dengan wajah Kira, lalu mendaratkan kecupan lembut dibibirnya.
Ia langsung mengangkat wajah dan membuang pandangannya kearah depan sembari mengelus tengkuk lehernya lembut dengan wajah merona, Kira yang merasa wajahnya juga memanas pun hanya bisa melihat wajah suaminya dalam diam biarpun kaki mereka masih melangkah.
"Maaf, kamu terlalu imut makanya aku tidak bisa menahan diri." ucapnya halus, Kira yang mendengar itu merasa mukanya makin memerah, kemudian seulas senyuman terukir diwajahnya.
"Kamu bisa ya manis begini?" usilnya.
"Diam, atau makin kuhujani ciuman kamu nanti setibanya kita dirumah, berhenti menggodaku. Chibi."
Kira mengendikkan bahu.
"Baiklah aku berhenti." ucapnya sedikit centil dengan suara dibuat seperti anak-anak.
Levi kemudian merangkulnya.
"Yuk, pulang. Mau beli sesuatu dulu sebelum sampe rumah?"
"Nggak. Langsung aja."
***
Kira yang sudah melepas barang-barang kantor yang menempel ditubuhnya itu kemudian langsung berlarian kekamar, Levi yang melihat itu merasa gemas sendiri sembari merapikan sepatu istrinya ke rak sepatu.
"Kamu ngapain lari-lari gitu kekamar? Kamu kira kita mau tanding marathon, Ra?" tanya Levi.
"Aku mau mandi duluan! Ntar kalo kamu malah semedi lagi, alias boker sekalian! Kelamaan! Aku tau kamu belum pup dari pagi!" pekiknya.
Ucapan itu membuat wajah lelaki itu memerah bak kepiting rebus, ia langsung berlari kekamar dan mendapati Kira baru saja ingin melepas baju atasannya. Gadis itu menoleh dan menatap terkejut wajah suaminya yang seakan menahan malu.
"Tau darimana kamu?"
Kontan saja, tawa Kira seketika buyar karena tebakan super isengnya itu ternyata benar.
"Aku padahal cuma goda kamu loh! Kok jadi beneran sih? Hahahahah!" tanyanya diselingi tawa ambyar yang sama sekali tak bisa ia tahan, Levi menggaruk tengkuk lehernya sambil berjalan lalu menepuk kepala gadis itu pelan.
"Diam kamu, aku duluan. Kalo nggak mau nunggu aku ya begitu kamu masuk bathub duluan, terus tirainya ditutup, aku boker. Jadi melilit beneran kan gara-gara kamu gangguin soal buang air besar, kampret."
Kira masih saja tertawa sampai tawanya mereda dengan sendirinya, ia sudah tak berani lagi tertawa lebih lama atau suaminya itu akan menghukumnya dengan cara yang tak bisa ia tebak apa yang akan terjadi nanti kalau tawanya tak segera ia hentikan.
"Iya, iya. Eh tunggu, tadi kamu bilang aku mandi di bathub terus tutup tirai, terus kamu boker?"
"Ha'ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]
Fanfiction"Hei, aku mencintaimu." Tiga kata, penuh makna. Muncul dari mulut lelaki dingin bak es di kutub utara itu begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman yang terkenal galak tapi pendiam, sekali ngomong juga irit, dingin, terkadang sikapnya menyeb...