Kira menjauhkan dirinya sedikit dari kerumunan yang saat ini mencemaskannya, gadis itu kembali naik ke atas Dinding dan berdiri sembari memutar tubuhnya begitu mendarat lalu menatap kesal kearah Titan Ape yang ternyata perubahan raksasa dari sosok ayah Eren, yaitu Grisha Yaeger.
Gadis itu tak ingin membocorkan rahasia penting ini kepada pihak yang bersangkutan, karena ia tau jika Eren akan cemas kalau dia memberitahu bahwa sosok asli dari Titan Ape itu adalah ayahnya. Dan sudah pasti Eren akan melarang penyerangan terhadap ayahnya yang selama ini ia cari.
Dirinya mampu memahami karakter seseorang hanya dengan melihatnya sekali, dan ia mampu memahami semua orang disekelilingnya tanpa perlu waktu lama.
Semua orang berada jauh darinya berusaha mendekat, gadis itu menoleh lalu mengambil nafas, dan berteriak.
"Jangan mendekat!! Jangan dekati aku lebih dari jarak ini!!! Kalau bisa kembali menjauh!!"
Pekikkan itu sontak membuat mereka berhenti bergerak, dan diam ditempat masing-masing. Kira yang berhasil memberikan komando itu kemudian menatap kembali sang Titan, pupil matanya yang bereaksi layaknya mata robot pun mulai menganalisis bagaimana kekuatan sang Titan yang berhasil ia ketahui.
"Kenapa dia begitu? Kenapa dia melakukan ini? Seharusnya dia tau kalau ini tidak benar!" desisnya.
Kedua tangannya terangkat, kemudian ia menggerakkan kedua anggota tubuhnya dan menggunakan bahasa isyarat kepada sang Titan yang memang bisa berbicara dalam wujud seperti itu maupun wujud normalnya sebelum perubahan.
Sang Titan yang melihat itu kemudian berbicara dengan suara lantangnya dari jarak dan posisi yang tergolong jauh.
"Kenapa aku melakukan ini? Kau tak berhak tau." ucapnya.
Enam kata itu membuat Kira kesal entah kenapa, sang Kartu As ini kemudian kembali menggerakkan tangannya, lalu sang Titan hanya menggerakkan anggota tubuhnya yang mengekspresikan dan memberikan respon atas ketidak peduliannya.
"Kira?"
Teguran Levi membuat ia menoleh dan terkejut karena sang Kapten tak memperdulikan peringatannya barusan.
"Kenapa kau mendekatiku!?"
"Kau ingin menjaga jarak dari kami karena Titan Ape itu tau kelebihanmu karena ulahmu tadi kan?"
"Kalau sudah tau, kenapa masih nekat? Aku bisa urus sendiri! Aku 'Kartu As' kalian, aku tameng kalian! Seharusnya keluarkan sekarang sebelum yang lain jadi korban!"
Levi menatap gadis itu sebal, kemudian tangannya terangkat dan menjentik keningnya lumayan kencang, membuat Kira menggaduh kesakitan akibat jentikan tersebut.
"Bodoh." balasnya, membuat gadis itu menatapnya cengo karena dikatakan 'bodoh' oleh lelaki yang mulai disukainya diam-diam sekarang.
Kira menyadari perasaannya sendiri ketika ia mulai merasa jantungnya berdegub kencang tiap kali Levi menatapnya lembut dan memperlakukannya secara lain sejak perayaannya kemarin.
"Kau memang berperan sebagai 'Kartu As' diantara kita semua. Kau memang berperan sebagai tameng juga. Tapi sekuat apapun dirimu, kau tetap dibawah tanggungan dan pengawasan ku. Kau tetaplah wanita, dimana kodrat wanita itu dibawah naungan lelaki, di bawah perlindungan lelaki. Kita sama kuat, namun genetika dan keahlianmu sendiri juga memang membuatmu lebih unggul dariku. Tapi jangan salah, Alkira Amalie."
Levi menghela nafas pelan.
"Kau adalah wanita yang sangat berharga bagiku, kau tak bisa mati semudah itu hanya karena kau adalah pemeran 'Kartu As' Pasukan Pengintai, kau tak bisa kami keluarkan lebih dulu karena kau akan ditugaskan untuk membantu dengan segenap kekuatanmu ketika kita semua sudah dalam keadaan yang benar-benar sangat, sangat terdesak. Selagi kita bisa bekerja sama, mari kita kalahkan mereka bersama-sama. Dan aku, Levi Ackerman, adalah pelindungmu, dan kau adalah wanita yang kupilih sebagai permaisuri dihatiku."
Mendengar penuturan tersebut ditengah keadaan genting saat ini, dimana Titan Kolosal dan Titan Zirah sendiri sudah muncul beberapa saat sebelum Levi menyelesaikan kata-katanya, Kira merasa mukanya saat ini memanas dan hatinya terasa seakan berhenti detik ini juga begitu menyadari jika penjelasan Levi barusan adalah pengakuan atas pernyataannya.
"Aku menyayangimu, sungguh menyayangimu, Alkira Amalie." lanjutnya pelan, kemudian gadis itu langsung melompat dan mendorong Levi bersamaan dengan tubuhnya yang jatuh ke area Dinding yang masih lapang karena tangan Bertolt yang sudah berubah menjadi Titan Kolosal sudah mendarat tepat tiga setelah keduanya menjauh dari tempat mereka berdiri sebelumnya.
Keduanya tersungkur, Kira yang berhasil menyelamatkan Levi segera berdiri lalu membantu sang Kapten untuk bangkit setelahnya. Semuanya berteriak agar keduanya segera menjauh dari sana menggunakan manuever namun Kira masih mematung ditempat sembari menunduk, Levi yang sudah mulai cemas ketika Bertolt menatap mereka pun kemudian mengalihkan pandangannya kearah Kira.
"Alkira!" tegasnya, membuat gadis itu mendongakkan kepala seketika dengan rona wajah yang masih terlihat dibalik topi dan maskernya, karena kedua manik matanya mengartikan mimik wajah yang demikian.
"Dasar bodoh! Simpan kata-katamu itu untuk nanti seharusnya!" balasnya sebal, ia kemudian menarik Levi yang belum sempat membalas ucapan gadis itu dan mendorongnya kebagian dalam Dinding, membuat lelaki itu limbung lalu melayang jatuh dari tempatnya berdiri barusan dan hanya bisa menyaksikan Kira sedang memunggunginya, dan gadis itu juga sedang menatap Bertolt garang sebelum ia memutar sedikit tubunya dan meneriaki Levi.
"MUNDUR, KAPTEN! AKU AKAN MENYUSUL SETELAH INI!!"
Mendengar itu, Levi langsung memahami situasinya jika ia harus memberi komando kepada yang lain setelah Kira memberi sedikit kode dengan tangan kirinya yang tersembunyi dibalik jubah. Kemudian ia langsung menggunakan manuevernya dan bergerak mundur sedikit bersama yang lain setelah ia memberi perintah sesuai kode Kira barusan.
Gadis sembilan belas tahun itu bergerak dengan cepat menggunakan alatnya begitu Bertolt sudah mendaratkan kembali tangannya ke dinding dengan bermaksud ingin menghancurkan Kira menjadi mayat tak berbentuk hanya dengan sekali serang, Bertolt dan Reiner tau jika ia adalah pasukan regu yang baru.
Namun siapa sangka gadis yang wajahnya tertutup dan disangka lelaki oleh keduanya akibat model pakaian yang menutupi wajah manis serta rambut birunya yang panjang, dan juga tudung jubah yang menutupi topi serta masker yang ia kenakan, begitupun panjang jubah yang menutupi tubuhnya hingga ke area pinggul itu memang menyembunyikan lekuk tubuh Kira dibalik balutan seragamnya.
Kira meloncat turun dari Dinding setelah berhasil menghindar dan menyusul yang lainnya dengan cepat, Reiner yang mampu bergerak cepat karena ukuran tubuh Titannya sama besar dengan ukuran tubuh Titan milik Eren ketika anggota satu regunya itu berubah itu melompat dan berusaha mengejar Kira, namun ia justru terkena perangkap.
Lelaki itu terpancing ke dalam umpan yang sudah direncanakan Levi ketika ia menarik yang lain untuk mundur setelah gadis itu mendorong dan meneriakinya tadi, selain berperan sebagai kunci utama di akhir penyelesaian masalah, gadis itu juga berguna sebagai umpan ketika ia belum menunjukkan bakatnya secara keseluruhan.
Ia, Mikasa, dan Levi adalah tim Pasukan Pengintai yang mampu bergerak dengan cepat dalam melumpuhkan Titan, namun yang Bertolt dan Reiner tau, sejauh ini dari anggota wanita yang mampu bergerak secara lihai itu hanya Mikasa.
Soal Kira?
Mereka benar-benar terkecoh dan mengira bahwa gadis itu adalah lelaki yang masih bocah kecil akibat cara berpakaiannya.
Emang enak kena tipu?
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]
Fanfiction"Hei, aku mencintaimu." Tiga kata, penuh makna. Muncul dari mulut lelaki dingin bak es di kutub utara itu begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman yang terkenal galak tapi pendiam, sekali ngomong juga irit, dingin, terkadang sikapnya menyeb...