Empat Puluh Tujuh

439 39 0
                                    

Kira mengawasi sekeliling rumah dengan waswas melalui kamar dengan kekuatannya, gadis yang baru saja resmi menjadi sosok ibu dari anak kembar sejak lima jam lalu itu benar-benar tidak bisa menghilangkan rasa khawatirnya begitu saja, mengingat bahwa Mahesa dan Michael sekarang sudah pasti menjadi incaran empuk bagi sosok Grisha yang pastinya sudah menerima laporan perihal keduanya yang sudah lahir melalui si Titan yang menjadi perantara mereka itu.

Levi dan Kenny yang menyadari kekhawatiran gadis itu melalui matanya biarpun ekspresi wajah Kira mampu menyembunyikan perasaan tersebut dengan baik dan tanpa cela sedikitpun. Orang yang tak peka dengan artian kedua manik mata itu sudah pasti tak akan menyadari apa-apa jika mereka tidak jeli untuk menyadari keadaan.

"Kira."

Panggilan Levi membuat Kira menoleh setelah ia memandang lekat-lekat kedua putranya yang masih dengan setianya terlelap di atas kasur saat ini.

"Kenapa?" tanyanya, pura-pura bodoh.

Levi mendekati Kira lalu menempelkan telapak tangan ke kening istrinya, membuat Kira paham apa maksud tempelan tangan itu, kemudian tersenyum lembut sembari meraih tangan Levi yang menempel dikeningnya, lalu menggenggam tangan besar itu dengan erat.

"Aku memang tidak bisa menyembunyikan apa-apa darimu." ujarnya sembari menghela nafas.

"Apa yang akan kita lakukan? Pikiranku sedang tidak jernih sama sekali, aku tidak bisa berfikir selain menjaga dan memastikan bahwa sikembar baik-baik saja, fisik mereka masih terlalu rapuh untuk dibawa kedalam pertarungan fisik seperti ini jika kita harus melawan balik nanti." lanjut Kira, yang mampu dipahami dengan cepat oleh kedua sosok lelaki pemimpin keluarga Ackerman yang ada dihadapannya sekarang. Levi duduk disamping Kira dengan tangan yang masih digenggam oleh sang istri.

"Kita titip mereka kepada Historia."

Jawaban itu membuat Kira menoleh ke arah Levi.

"Kau serius?" tanyanya ragu.

"Historia ada dikerajaan di dalam Dinding utama, cuma dia satu-satunya harapan kita sekarang untuk melindungi anak-anak jika Grisha mulai melakukan penyerangan yang menandakan bahwa ia tak bisa membiarkan sikembar tumbuh dewasa, karena mengalir darah kita berdua didalam tubuh mereka, Kira. Apa kau punya pilihan lain selain itu?"

Pertanyaan setelah pernyataan Levi itu membuat Kira kontan membisu seketika detik itu juga. Ia tak bisa membantah ide Levi sekarang, karena apa yang ia katakan itu memang benar adanya. Mereka tak punya pilihan lain selain menitipkan keduanya kepada Historia.

"Bagaimana, Kira-chan? Apa yang dikatakan suamimu itu benar. Itu satu-satunya pilihan kita sekarang untuk memastikan cucu kembarku baik-baik saja."

Mendengar pendapat Kenny yang sama dengan Levi, Kira hanya menghela nafas karena ia kalah suara untuk hal ini. Karena kebetulan sang kakak sedang pergi keluar entah kemana, tapi sudah pasti jawaban Youma akan sama dengan keduanya. Kemudian ia mengangguk.

"Sepertinya memang tak ada pilihan lain. Nanti aku langsung kesana antar si kembar kalau ada penyerangan tiba-tiba."

Ketiganya melanjutkan diskusi hingga larut malam sembari menunggu Youma kembali kerumah. Setelah waktu menunjukkan pukul sebelas malam dan si kembar juga baru kembali terlelap lagi setelah sebelumnya menangis ingin minum susu, Kira jatuh terlelap, Levi melihat wajah lelah dan khawatir yang saat ini masih tersirat diwajah manis istri kecilnya itu.

Grisha keparat. Akan aku bunuh kau tak tanggung-tanggung jika kau berani menyentuh dan menyakiti keluargaku, hanya menyentuh sedikit dengan satu jari kotormu saja jika kau berani melakukan itu kepada mereka. Aku tak akan mendengarkan peringatan istriku lagi untuk tidak membunuhmu biarpun kau ayah biologis Eren, brengsek!

The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang