Delapan Belas

851 96 19
                                    

Erwin keluar mencari udara segar terlebih dahulu setelah keluar dari ruang rawat Kira, ia menatap langit dibawah sebuah pohon besar, ditengah angin lembut yang saat ini.

Sebenarnya ia masih ragu meninggalkan Kira berdua dengan ayah biologisnya, namun mengingat bahwa Rone juga perlu waktu untuk melihat putrinya saat ini, ia juga tak bisa melarang nya karena biarpun demikian, Rone tetaplah ayah kandung dari Kira.

Pandangannya kembali turun, kemudian ia terkejut ketika menyadari sesosok wanita yang berusia sekitar empat tahun lebih muda dari sosok Rone berdiri di hadapannya saat ini, menatapnya teduh sembari tersenyum.

"Lama tak berjumpa, Erwin." sapanya ramah.

Erwin tersenyum ketika menyadari siapa sosok tersebut.

"Lama tak berjumpa, Yuura-san."

Ya, sosok itu adalah ibunda dari Alkira Amalie, Yuura Amalie. Wanita itu berjalan beberapa langkah kembali, mendekati Erwin dan mengikis jarak di antara keduanya.

"Bagaimana putriku?" tanyanya cemas.

"Dia tidak apa-apa, sungguh. Gadis itu hanya perlu mengasah lagi kekuatan yang mengalir didarahnya. Kekuatannya perpaduan dari kalian berdua, bukan? Seharusnya dia bisa dibilang dua atau tiga kali lipat lebih kuat dari kalian jika ia bisa memahami dirinya sendiri." jelas Erwin.

Yuura mengangguk.

"Seharusnya memang demikian. Tapi ..."

"Kalian tak pernah menemuinya dan ia belajar mengendalikan genetikanya seorang diri."

Ibunda Kira mengangguk, membenarkan pernyataan itu.

"Kami merasa bersalah karena tak pernah menemuinya, Erwin." ucapnya sedih.

"Dia pasti paham jika kalian punya alasan tersendiri. Mungkin di awal ia memang susah untuk menerimanya karena kalian muncul tiba-tiba setelah sekian belas tahun ia tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik, tapi sungguh, dia anak yang baik." sanggahnya.

Keduanya kemudian larut dalam obrolan mereka sesaat, tak menyadari jika Levi sudah tiba di area rumah sakit dan mendapati keduanya sedang berbicara satu sama lain, dan kebetulan Yuura juga menyembunyikan rambut birunya dengan topi yang sama persis seperti milik Kira.

"Erwin."

Teguran Levi membuat keduanya menoleh, sang kapten yang melihat wajah dari sosok yang berusia 40 tahun itu mengangguk ramah serta formal seperti kebiasaannya. Dan dia sendiri awet muda. Dikira masih 20 tahunan malah saking awet mudanya. Biarpun warna rambutnya sendiri mulai memudar tipis sekali. Tapi tidak terlihat sama sekali.

"Anu ..." tegur Yuura ramah, membuat Levi tersadar dari lamunannya yang sedang menganalisis penampilannya.

"Kapten dari regu Pasukan Pengintai?" tanyanya lagi, Levi mengangguk.

Beliau tersenyum.

"Terima kasih sudah menolong putriku." lanjutnya sembari membungkukkan sedikit tubuhnya.

Mendengar itu, Levi mengernyitkan dahi.

"Putrimu? Maksudmu, Alkira?" tanyanya penasaran, Yuura mengangguk setelah menegakkan tubuhnya kembali.

"Hm. Aku ibunda dari Alkira Amalie, Yuura. Salam kenal, Kapten Levi Ackerman."

Mendengar fakta tak terduga bahwa wanita itu adalah ibunda biologis dari sosok Kira, ditambah ia mengira jika usia nya sama seperti Kira, lelaki itu hanya mampu mengerjapkan mata sesaat, ia berpikir apakah Kira berbohong padanya soal kedua orang tuanya yang sudah meninggal waktu itu, namun jika diingat kembali, sorot mata gadis itu menyiratkan jika ia tak berbohong sedikitpun perihal keduanya yang sudah tiada.

The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang