Empat Puluh Dua

482 38 0
                                    

"Jadi, mulai hari ini kau bertugas di tim penyusun rencana?"

Pertanyaan Erwin diangguki oleh Kira.

"Atau kau mau mendengar ocehan penuh amarah dari si cebol disampingku ini kalau aku masih turun ke lapangan?" tanyanya balik sembari mengkode ke arah Levi dengan matanya.

Levi yang dikode pun tetap tenang biarpun ia mendecih, Kira sendiri juga tau konsekuensi yang akan terjadi jika ia turun ke lapangan ketika Titan menyerang, apalagi ayah Eren masih berpihak kepada bangsa musuh manusia sejak seabad berlalu begitu Dinding ini dibangun.

"Baiklah, aku mengerti." kekeh lelaki berambut blonde itu.

Kira tau jika Levi akan se overprotektif ini ketika ia hamil, bahkan dari mereka masih dekat secara tak sadar dulu saja lelaki itu selalu marah jika ada yang berani macam-macam dengan Kira, sekecil apapun itu bentuknya. Apalagi sekarang ada dua nyawa yang sedang bersemayam diperutnya yang sedang tumbuh, makin jadi dong kelakuannya!

Setelah menyetujui kepindahan Kira untuk sementara, seorang prajurit berlarian selama dilorong dan mendobrak pintu ruangan dengan keras, membuat ketiga petinggi Pasukan Pengintai itu menoleh dan menatapnya serius.

"Terjadi sesuatu?" tebak Kira dikala pasukannya masih mengatur nafas.

"Benar, Wakil Komandan! Rombongan Titan berhasil menerobos masuk ke Dinding Rose!"

Mendengar itu, Kira membelalakkan mata, ia tak menyangka jika Grisha akan bergerak secepat ini tanpa diketahui. Padahal mereka berniat ingin membangun Dinding Maria mulai hari ini, namun niat itu sepertinya harus ditahan terlebih dahulu mengingat keselamatan masyarakat.

"Erwin, bantu yang lain untuk menjaga area Dinding segera, aku harus ke ruang susunan rencana. Levi, ajak yang lain bergerak sekarang. Sebelum terlambat!"

Perintah Kira pun diangguki oleh keduanya dan mereka bergerak ke tempat masing-masing, Kira berlarian kecil menuju ruang susunan rencana dan mengajak beberapa orang penyebar rencana berunding dengan cepat tanpa memakan waktu lama.

"Paham?" tanya Kira setelah penjelasan tentang rencananya selesai.

"Paham, Wakil Komandan!"

Ia mengangguk.

"Bubar! Dan sebarkan, jangan terlewatkan satupun dan jangan sampai pengintai dari Titan yang bisa berkomunikasi dengan kita sampai terdengar dan bocor ke telinga mereka!"

"Baik!"

Gadis itu sekarang tinggal seorang diri didalam ruang rencana, ia menghela nafas sedikit gusar sebelum ia mengambil manuever dan menyusul yang lainnya, namun ia menjaga jarak, mengingat Levi akan marah jika ia tak hati-hati.

Kira yang menyusul paling akhir pun berdiri lumayan jauh dari Dinding Rose yang sedang diterobos sekarang, ia mengawasi prajurit lainnya yang sedang mengevakuasi warga yang berhasil selamat tanpa terkecuali kedalam Dinding Sina.

Ia menghela nafas lagi untuk kesekian kalinya, ia tak habis pikir kenapa Ayah Eren begitu memaksakan keinginannya hingga menjadikan masyarakat di dalam Dinding jadi bahan percobaan serta korbannya. Sungguh, lelaki itu tak bisa dipahami lagi sekarang.

Tepukan pelan membuat Kira yang memejamkan mata pun membukanya lalu menoleh kearah tepukan itu berasal, menampakkan sosok Mikasa disana.

"Mikasa." tegurnya.

"Kamu nggak ikut ke Dinding?"

Sahabatnya menggeleng.

"Aku akan berada di tim penyusun rencana selama sembilan bulan lebih mulai hari ini."

The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang