Kira merasa tubuhnya mulai oleng dan kepalanya sedikit pusing akibat luka yang mengakibatkan darahnya mengalir tanpa henti biarpun Levi sudah mengikat luka yang ia alami dengan cravatnya untuk menghentikan pendarahannya sesaat. Pandangannya sedikit mengabur jika ia tak menahan diri.
Ia juga merasa jika energinya mulai menipis detik demi detik karena ia menjaga semuanya tanpa terkecuali, begitupun ia juga sedang menyembuhkan luka yang di alami oleh Reiner dan Bertolt saat ini dan membangun perlindungan tak kasat mata di area Dinding agar tak ada penyerangan yang mampu merusak tembok dan bahkan melukai masyarakat, serta menghancurkan pemukiman.
Itulah penyebab kenapa lukanya tak bisa langsung sembuh. Kira juga manusia, dia juga sudah pastinya butuh istirahat untuk mengumpulkan energi dan mengobati lukanya yang seperti itu. Bahkan energi genetikanya seakan tak berguna jika kondisinya sudah begini.
"Kalian baik-baik saja dari tadi? Tak ada yang lecet kan? Yang terluka bagaimana? Sudah sembuh?"
Pertanyaan yang terlontar dari mulut Kira membuat semuanya yang awalnya berfokus pada sosok Grisha pun menoleh padanya yang sudah pucat pasi, mereka menyadari jika gadis itu mulai mencapai ambang batas kemampuannya untuk bertahan biarpun ia masih berusaha untuk berdiri dengan tegar didekat sang kapten.
Yang terluka pun menyadari jika seluruh luka mereka yang tergolong lumayan parah itu ternyata sudah sembuh total tanpa terkecuali, kecuali luka-luka lecet yang tak seberapa.
Mereka kemudian tersadar jika mereka aman sampai detik ini karenanya.
"Kira, jangan bilang kau menyembuhkan kami, dan kau membagi perlindungan kami secara merata? Dan itu menguras energimu, dan bahkan luka-lukamu tak bisa sembuh sendiri sekarang?" tanya Hanji, mewakili semuanya.
"Kalian baru sadar karena aku bertanya keadaan kalian?" tanya gadis itu balik, membuat semuanya melebarkan mata.
"Aku juga menyembuhkan Reiner dan Bertolt saat ini, namun hanya sedikit, tidak menyeluruh karena aku takut mereka malah menyerang Komandan biarpun Reiner sudah ku ancam. Aku juga memberikan pertahanan dan perlindungan kepada kalian secara merata agar kalian tidak terluka sama sekali, dan yang terluka pun langsung sembuh biarpun masih menyisakan luka lecet. Dan aku mendominasikan perlindungan pada area Dinding secara menyeluruh agar mencegah penyerangan yang tak terduga oleh kita bisa terhalau, tidak mungkin kita merepotkan Komandan seorang diri disana sedangkan dia sendiri mengawasi Bertolt dan Reiner. Kalian mau Komandan mati sia-sia dengan keadaannya yang demikian?" tanya Kira lagi setelah memberikan penjelasan.
Mereka benar-benar tak habis pikir dengan anggota baru mereka itu, dia menghajar musuh, menerima luka berkali-kali, kehilangan banyak darah karena lukanya tak bisa bergenerasi sendiri karena ia menjaga mereka tanpa mereka ketahui sejak tadi, dan menyembuhkan musuh pula.
Dia benar-benar tameng hidup. Baik hati dan benar-benar tak pilih kasih, gadis itu sangat menghargai sebuah kehidupan.
"Kira, hentikan itu. Hilangkan seluruh pelindung yang ada di diri kami sekarang, sembuhkan lukamu!" perintah Mikasa, namun gadis itu hanya tersenyum sembari menolak dengan gelengan pelan dalam keadaan tubuh yang sudah mulai goyah pelan-pelan. Membuat Hanji mendekati dan menahan tubuhnya yang saat ini sudah mulai tak mampu ia kontrol untuk tetap berdiri dengan tegap.
"Kalau kalian mati, aku yang harus bertanggung jawab. Karena sejak awal aku memiliki niat untuk bergabung, aku tak akan membiarkan satupun dari kalian mati ketika hari ini tiba, bahkan sampai di waktu yang akan datang berikutnya, bagaimanapun bentuk dan caranya. Aku tak bisa membiarkan kalian mati."
"Jangan bodoh, Kira! Pikirkan dirimu sendiri juga!" hentak Eren.
"Yang jangan bodoh itu seharusnya kau, Eren. Aku tau kau masih tak terima dengan kenyataan dimana Grisha-san menjadi musuh kita dan dia sudah cacat, ditambah dia harus mendekam dipenjara karena ulahnya sendiri! Masih untung Kapten tidak membunuhnya tadi karena aku menahannya untuk tidak membunuh ayahmu itu! Aku tau aku egois karena terlalu memikirkan kalian, tapi aku juga sudah tau akan resiko yang akan kuterima!" balasnya, memarahi balik Eren.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]
Fanfiction"Hei, aku mencintaimu." Tiga kata, penuh makna. Muncul dari mulut lelaki dingin bak es di kutub utara itu begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman yang terkenal galak tapi pendiam, sekali ngomong juga irit, dingin, terkadang sikapnya menyeb...