Empat Puluh Tiga

443 40 0
                                    

Semua berkumpul dimarkas, tatapan mereka kemudian teralih ke arah Levi yang saat ini sedang memangku Kira yang tengah terlelap dipelukannya, lelaki itu hanya menatap tajam ketika ia ditatap aneh hanya karena memangku Kira, aneh emangnya mangku istri sendiri? Minta digampar apa?

Erwin yang melihat itu kemudian menghampiri kedua orang terpercayanya setelah membubarkan kerumunan yang sedari tadi menatap keduanya penasaran agar baris sesuai pasukan, ditambah Kira mau-mau saja tidur sembari dipeluk oleh si maniak kerja cebol itu.

"Kira kenapa?"

Levi menoleh, tak melepas pelukannya.

"Dia lelah, efek kandungannya lumayan menguras energi karena dia memfokuskan si kembar saat ini, ditambah morning sick nya masih sering tidak teratur, aku sudah melarangnya untuk tidak membebani diri sendiri dengan pikiran soal pekerjaan bahkan hal lain yang membuatnya lelah, tapi dia membangkang."

Mendengar itu, sang komandan hanya tersenyum.

"Silahkan duduk saja, jaga dia. Dia mengandung penerus keluarga Ackerman dan Amalie. Jangan sia-siakan atau kalian menyesal nantinya." ujarnya.

"Pasti."

***

Kira bergerak halus dan mengerjapkan mata sejenak, ia memfokuskan pandangannya dan mengedar kesekeliling, ia mendongakkan kepala dan mendapati Levi masih memeluknya dengan protektif, namun lelaki itu sudah tertidur karena mereka berada di ruangan Erwin karena suaminya memutuskan ingin beristirahat disana berdua dirinya.

Ia hanya bisa tersenyum dan kembali menaruh kepalanya kedada Levi, membuat lelaki itu tersadar jika istri kecilnya sudah terbangun.

"Sudah bangun?"

Ucapan halus itu membuat Kira bergerak lagi. Sedikit kaget.

"Kamu tidur ayam?" tanyanya penasaran.

"Udah nyenyak, tapi kerasa kamu gerak barusan jadi kebangun."

"Maaf."

Tangan Levi yang berada di punggungnya bergerak menuju kepala Kira lalu menepuk dan mengelusnya lembut dengan sayang.

"Tidak apa-apa, bukan salahmu, lagian kamu udah tidur dari tadi. Kamu harus jaga kesehatan, paham?"

Gadis itu mengangguk, lalu kembali meringkuk kedalam pelukan Levi yang menurutnya memang nyaman sejak tadi. Tanpa menunggu lama, Levi kembali jatuh tertidur, Kira hanya diam tak bergerak karena ia tau suaminya sedang lelah, kenapa?

Udah tadi kerja, ngurus Titan, baru kelar ngurus musuh eh dianya buat ulah sampai molor di gendongan, sekarang dipangkuan aja masih dimanja begini. Tangannya aja masih bisa jaga sama menopang berat badan dia dengan baik padahal berat badannya dalam dua bulan ini sudah naik tiga setengah kilogram karena perkembangan si kembar didalam perutnya, siapa yang nggak tega?

Sama-sama nggak tega sih lebih tepatnya.

Pintu ruangan terbuka, Kira bergerak halus dan menatap kearah Erwin yang berdiri didekat keduanya saat ini. Mata gadis itu menatap Erwin yang saat ini tersenyum ke arahnya.

"Baru bangun?" tanyanya pelan, Kira mengangguk halus.

"Dan Levi baru bablas tidur." balasnya kemudian.

Erwin tersenyum.

"Biarkan saja. Bagaimana kandunganmu hari ini? Aman?"

Gadis itu mengangkat bahu kanannya pelan.

"Masih seperti biasa, belum ada penenangan akibat morningsick yang masih gak teratur."

Lelaki itu mendengus pelan, kemudian tangannya terangkat dan menepuk kepala Kira halus.

The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang