Tiga Puluh Empat

441 43 9
                                    

"Baiklah, kalau begitu aku pulang." pamit Levi setelah mengantar Kira kembali ke rumahnya.

"Hm, ada apa-apa beritahu aku." balasnya.

Lelaki itu mengangguk, kemudian tangan kanannya bergerak lalu menarik gadis itu kedalam pelukannya dengan tangan kiri yang berada didalam saku celananya sejak masih berada dijalan pulang mengantar Kira.

Ia memeluk lembut wanita pujaannya dengan sayang, Kira yang dipeluk pun memejamkan mata dan bertopang dagu dipundak Levi sembari menghirup dalam bau lelaki maniak kerja dan kebersihan itu. Mana nggak tentram hidupnya kalau dia dapet suami yang overprotective ke dia sama anak-anaknya itu? Mana orangnya bersih banget lagi, bakal terjauhi dari yang namanya 'kuman' dah itu rumah.

"Sampaikan salamku pada Ken." lanjutnya setelah mengurai pelukannya, Kira tersenyum.

Baru saja ingin menggapai pintu, kunci pintu dari dalam terbuka dan menampakkan Ken yang menatap berbinar Levi yang baru saja ingin beranjak pulang, lelaki itu mendengus sembari tersenyum karena bisa menebak apa yang ada dipikiran Ken begitu melihat ekspresi bocah itu.

Levi berjongkok dihadapan Ken karena kebetulan ia juga berdiri didekat pintu rumah.

"Kenapa? Hm?"

Ia menggeleng.

"Cuma mau peluk kakak aja, soalnya besok aku udah dijemput sama Ibu." celotehnya.

Mendengar itu, Levi mendongak dan menatap Kira heran.

"Bukannya dia disini agak lama? Kan baru bentar sama kamu, Ra."

Kira mengendikkan kedua bahunya.

"Entahlah. Aku nggak tau apa yang di pikirkannya. Ayah pun juga berkata hal yang sama jadi aku bisa apa."

Ketiganya berbicara sesaat, setelah selesai karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Levi pamit setelah memberikan pelukan selamat malam kepada keduanya.

"Ken, besok pulang bawa ini ya?" ujar Kira setelah masuk kedalam rumah sembari menunjukkan asoi berisikan permen apel yang dibelinya tadi berdua Levi.

"Waaaaahhh! Pelmen apel!"

Kira tersenyum.

"Malam ini jangan dulu, besok aja biar kamu ada cemilan juga. Oke?"

"Oke!"

Levi yang ternyata bersembunyi sembari menguping karena keduanya masuk kedalam rumah sebelum ia menghilang dari pandangan kakak beradik itu hanya tersenyum, dia merasa senang melihat Kira yang sangat menyayangi adiknya itu.

***

"Ya udah, Ibu bawa Ken pulang. Kamu gak apa, sendirian lagi?"

Pertanyaan Yuura pagi ini setibanya ia dirumah putri sulungnya itu untuk menjemput Ken membuat Kira hanya bisa menepuk jidat sembari menghela nafas berat.

"Ibu kira selama sembilan belas tahun hidup aku nggak biasa sendiri sebelum ketemu kalian?" cibirnya.

"Bukan gitu, siapa tau selama Ken di rumah kamu seneng ada temen main."

"Itu tau, tapi demi keamanan dia juga. Aku takut bablas, bukan gak mau jagain. Aku mau bawa dia ke medan perang tapi aku malah inget kalo dia aku bawa, sama aja kayak kalian yang kasih liat dia tontonan horor tiap hari tuh, dari film hantu sampe film sadis segala. Gila apa?" ujar Kira bete, sang ibu mencebikkan bibir.

"Makanya, aku udah kapok bawa dia sekali kemarin. Ada saatnya Ken masuk ke medan perang dua belas tahun lagi, itu juga umurku masih tiga puluh satu. Aku masih bisa jaga dia."

The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang