Selama kembali ke Dinding dan menuruti permintaan Ken sebelumnya sembari beriringan dengan seluruh anggota Pasukan Pengintai, Kira melihat ke arah Levi yang beriringan disampingnya.
"Kamu mau umumin nanti soal pernikahan kita itu ... Serius?" tanyanya.
Levi meliriknya.
"Mau sampai kapan? Mumpung lagi ada kesempatan, nanti sudah Erwin bicara kan aku yang ngomong, biar aku yang jelasin semuanya. Singkat, padat, jelas. Orang-orang juga gak berani bantah."
"Yah, karena kamu juga pada dasarnya udah begitu kelakuannya, cebol."
Sindiran Kira membuat Levi menatapnya kesal.
"Sadar diri kamu juga pendek, bego. Dasar tunangan brengsek."
"Tunangan sendiri dibilang brengsek, ya kali. Gini-gini juga kamu juga sayang ama aku, lagian ya. Kamu kalo nggak di ajak debat dikit pasti mikir, 'ini bocah ngebosenin banget sih jadi orang, nggak ada warna dikit apa hidupnya', pasti mikir gitu kan kamu?"
Levi menghela nafas.
"Yah ... Begitulah."
Kira mengendikkan bahu, tak ingin berdebat lagi selagi mendengar adiknya berceloteh.
Setiba di markas dan menaruh alat-alat digudang sebelum ke aula, gadis itu melihat Ken mulai sedikit mengantuk akibat angin sepoi-sepoi sepanjang perjalanan, gadis itu hanya tersenyum melihat adiknya yang menunggu dengan anteng di kursi kayu.
"Ngantuk dek?" tanyanya, yang hanya dibalas anggukan tipis.
Gadis itu menggendongnya dan Ken langsung tertidur pulas, Kira kemudian berjalan menuju aula dan berdiri didekat salah satu kapten pasukan regu dan tepat disamping Hanji.
Semua orang sedikit terpanah kearahnya yang masih sempat-sempatnya mengasuh Ken disaat genting seperti tadi hingga sekarang, namun mereka masih tetap fokus mendengarkan apa ucapan Erwin saat ini.
"Selanjutnya ada tambahan dari Levi."
Levi yang disambut langsung pun maju ke depan, Kira hanya bisa menatap was-was lelaki itu dari tempatnya berdiri sekarang. Bertepatan dengan Ken yang mendadak bangun dan bocah itu mengkode ingin turun dan berdiri didekat kakinya, Kira menurut dan bergerak tanpa menimbulkan suara yang mengganggu.
"Baiklah, aku disini ingin mengumumkan sesuatu sebagai tambahan dari penjelasan Erwin tadi."
Ia menoleh ke arah Kira yang kemudian di angguk oleh gadis itu, Kira melepas tali topinya karena ia berancang-ancang akan melepas benda itu dari kepalanya setelah Levi selesai berbicara, Ken yang tau pun ikut-ikutan setelah Kira mengkodenya.
Levi menarik nafas sejenak.
"Saya mengumumkan jika saya akan menikah dengan Alkira Amalie dalam waktu dekat ini, yang dimana Kira sendiri merupakan putri sulung dari Rone dan Yuura Amalie. Saya dan Alkira sudah bertunangan minggu lalu."
Semua hening sesaat, sedetik kemudian, kehebohan pun menyeruak ketika Levi membeberkan fakta soal Kira yang merupakan putri sulung dari orang-orang yang menjadi secerca harapan untuk mereka dua dekade yang lalu, gadis itu berjalan maju sembari diikuti Ken.
"Ken, siap?"
"Hm!"
Keduanya serentak membuka topi dan menampakkan rambut mereka, semua benar-benar terhipnotis dengan rambut biru keduanya, terutama Kira.
Ia sebenarnya tidak suka jadi pusat perhatian lebih jauh akibat warna rambutnya, cukup kekuatannya yang membuat ia menjadi pusat perhatian setelah sebulan lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]
Fanfiction"Hei, aku mencintaimu." Tiga kata, penuh makna. Muncul dari mulut lelaki dingin bak es di kutub utara itu begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman yang terkenal galak tapi pendiam, sekali ngomong juga irit, dingin, terkadang sikapnya menyeb...