Kira yang sudah berdiri dipusat tempat unit Pasukan Pengintai sudah berada diposisi penyergapan setelah ia berhasil melarikan diri dari Dinding dimana sebelumnya ia sempat diserang beberapa kali oleh Bertolt, ia berdiri dengan tenang di atas atap disalah satu bangunan yang sudah terbengkalai sembari menatap balik Reiner yang sudah berdiri tepat di hadapan nya sekarang.
Gadis itu bersikap tenang tanpa merasakan ketakutan sedikitpun biarpun ia juga merasakan sedikit kecemasan didadanya saat ini. Reiner yang menatapnya kemudian mulai mengangkat tangan pun menjadi kode jika penyerangan dimulai.
Kira menarik mundur tubuhnya dengan secepat kilat, disusul dengan semuanya yang sudah muncul dari posisi masing-masing dan mulai menyerang Reiner secara bertubi-tubi sesuai rencana Kira dan Levi, beberapa dari mereka ada yang terluka karena gerakan raksasa Zirah itu, Kira mengambil ancang-ancang dan kembali bergerak, ia pun mendekati Reiner lalu menekan dengan cepat dan lumayan keras ke beberapa titik saraf yang membuat Reiner tak bisa memindahkan titik kesadarannya.
Bagainana dia bisa tau!? Batin Reiner dengan keadaan panik bukan main ketika Kira sudah mengunci semua titik penyebaran atas titik kesadarannya. Kira kemudian terbang menggunakan manuever dan melayang tepat dihadapan Reiner yang sudah mulai tak berdaya akibat serangan tanpa henti sejak tadi.
Apalagi penyerangan dengan alat besi bak roket bom yang sudah di rancang Hanji itu kebanyakan juga ulah Mikasa dan Levi yang selalu di back up kesana kemari oleh semuanya yang berterbangan kesana kemari layaknya lalat agar mampu mengalihkan pandangan Reiner dari kedua anggota utama penyebab ia terluka tersebut, dan hal itu terjadi karena ulah idenya Kira.
Gadis itu membuka maskernya, lalu tersenyum manis, Reiner terkejut jika lawan yang sudah berulang kali Bertolt serang dan juga jadi umpan sejak tadi, ternyata anggota baru yang sangat hebat serta berbakat itu adalah perempuan, bukan lelaki!
"Sayonara (selamat tinggal) pada wujud raksasamu dan kekuatanmu ini, Reiner!" pekiknya.
Gadis itu menggunakan bakat genetika keluarganya dan membuat beberapa segel raksasa muncul mengelilingi Reiner layaknya cangkang telur yang melindungi isinya dan berlapis dua pada setiap segelnya karena itu nantinya akan menghasilkan ledakan serta hasil kejut yang sangat besar, semua yang menyadari segel itu kemudian mengambil jarak aman dan membiarkan Kira masih berada dekat dihadapan Reiner.
Ia menjentikkan jari, hentakan, tekanan serta ledakan beruntun itu akhirnya benar-benar melumpuhkan Reiner secara total, Kira bergerak ke area tengkuk wujud raksasa Reiner dan memotong bagian keras dari raksasa berzirah itu hanya dengan sekali tebas setelah ia memasukkan tenaga dalamnya kedalam pedang pengiris, dengan maksud agar pedang itu tak langsung patah.
Setelah menyimpan pedang begitu area tengkuk tersebut terbuka dan menampakkan Reiner didalamnya, Kira menarik tubuh Reiner yang sudah tak berdaya dan saat ini sudah terluka parah akibat ulahnya.
"Maafkan aku, Reiner." ucapnya pelan dengan perasaan campur aduk saat ini yang diikuti perasaan bersalah, karena ia tau Reiner masih sadar namun sudah tak memiliki tenaga lagi untuk melawan.
Gadis itu mendudukkan Reiner dan memegang tepat ditengah punggung mendekati tengkuknya, kemudian uap berwarna biru kehijauan keluar dan menguap dari tubuh Reiner, yang menandakan jika kekuatan raksasa Reiner sudah tak berfungsi lagi, dan percobaan yang kedua kalinya pada eksperimen yang sudah gagal tak akan bisa menghasilkan kekuatan yang sama, dan justru percobaan berikutnya itu malah gagal dan berakibat fatal pastinya.
Reiner merasa jika kekuatan raksasanya sudah tak ada lagi, ia hanya manusia biasa seperti orang-orang yang mengelilinginya saat ini, tatapannya sekarang berusaha menatap Kira yang masih berdiri dan menahan beban tubuhnya agar tetap duduk saat ini. Kira mengeluarkan sebuah wadah kecil berbentuk tabung reaksi tak lupa dengan tutupnya, dimana ia ternyata menyimpan uap cairan yang keluar dari tubuh Reiner tadi, yang ternyata disimpan oleh Kira agar kekuatan itu nantinya bisa diteliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]
Fanfiction"Hei, aku mencintaimu." Tiga kata, penuh makna. Muncul dari mulut lelaki dingin bak es di kutub utara itu begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman yang terkenal galak tapi pendiam, sekali ngomong juga irit, dingin, terkadang sikapnya menyeb...