Penjelasan Kira barusan membuat Levi tercengang bukan main dengan keterangan gadis itu, entah kenapa, emosinya sedikit naik begitu mendengar permintaan yang menurutnya egois dari seorang bocah belasan tahun yang belum genap lima belas tahun di hadapannya saat ini.
"Dasar bocah tengik, kau itu anak kecil darimana sih? Tiba-tiba datang ke markas ini dan seenak jidatmu untuk gabung ke tim inti Pasukan Pengintai? Jangan mimpi!"
Mendengar Levi mengucap kata 'anak kecil', Kira menahan sedikit emosinya yang juga ikut-ikutan naik.
"Bocah? Anak kecil? Aku!? Ndasmu! Begini-begini aku sudah 19 tahun, tau!? Dan juga, jangan remehkan aku! Dasar cebol dari cebol diantara tim laki-laki! Cebol!" pekiknya sembari berdiri dari posisi duduknya.
Ia memang kecil, fisiknya yang hanya memiliki tinggi 145 cm dan berat badan 41 kg itu selalu saja menipu orang-orang disekelilingnya yang selalu mengira jika ia adalah anak gadis yang masih berusia empat belas tahun, padahal setahun lagi usianya sudah menginjak kepala dua.
Ia terkesan lemah, tapi jangan salah, manuever yang berat itu pun bahkan bisa dia angkat tanpa sungkan-sungkan dan mampu dikendalikan sesuka hatinya.
"Heeeeh!?"
"Gadis itu persis Levi-san!"
"Kecil-kecil cabe rawit, badan kecil umur tua!"
Omongan demi omongan yang keluar dari mulut para pasukan militer baik itu pasukan baru, maupun veteran, membuat Levi seketika jengkel dan menatap mereka garang, membuat aula yang awalnya penuh dengan sorakan serta bisikan pun seketika hening karena tatapannya.
"Aku memang kecil, aku mungkin memang terkesan tak bisa diandalkan. Tapi kalau nggak uji coba secara langsung keluar tembok, kita tidak akan tau, bukan?" tanya Kira kemudian setelah mengakui penilaian atas fisiknya.
Levi menggeram kecil, lalu menjentik kening Kira.
Membuat yang dijentik pun hanya bisa meringis pelan sembari memegang keningnya.
"Kita coba di alat tes keseimbangan sebelum kau menggunakan manuever 3D. Jika kau tidak seimbang, jangan harap kau diberi kesempatan untuk bergabung dan membantu kami." jelasnya kemudian.
Kira mendecih.
"Setidaknya izinkan aku menaruh tasku dulu."
"Bisa diurus nanti. Dan juga, lepas topimu."
Gadis itu menolak.
"Tidak bisa. Nanti terkesima." ujarnya dengan pede.
"Terserah."
***
Setelah ditempat pelatihan dan berada didepan bagian latihan keseimbangan menggunakan ikat dipinggang dan dikaitkan oleh tali disisi kiri dan kanan, gadis itu naik keatas kursi yang telah disediakan dan menggunakan alat latihan tersebut sampai telah terpasang dengan sempurna.
Tanpa aba-aba setelahnya, Levi langsung menarik kursi penahan tubuh Kira sehingga gadis itu tersentak kaget dan melayang jatuh sedikit. Ia ingin melihat seberapa sigap gadis itu mampu bertindak.
Ia sempat tersentak terkejut, namun dengan sigap, Kira langsung mempertahankan posisinya dengan sempurna, bahkan dengan santainya ia mampu menjaga keseimbangannya agar tubuh atasnya tidak jatuh mengarah kebawah dan bagian tubuh bawahnya memutar keatas.
Bahkan Kira mengayunkan kedua kakinya secara bergantian seperti mengayunkan pedal sepeda setelah sebelumnya ia hanya diam selama setengah menit tanpa bertindak apapun seperti orang bodoh.
Merasa lelah, ia melipat salah satu kakinya dan bertumpu diatas paha sebelahnya dengan santai tanpa terjatuh dari posisi yang seharusnya.
"Mau sampai kapan aku digantung seperti ini? Bukannya seharusnya sudah selesai? Atau ada sesi penggerakkan posisi dengan alat ini agar aku tetap berusaha menjaga keseimbangan?" tanya Kira, membuat semua orang yang awalnya terpanah padanya seketika terkejut dan hanya menatap Levi dengan lirikan mata mereka.
Lelaki itu kembali menaruh kursi dibawah kaki Kira, gadis itu hanya menurut begitu kursi itu ditaruh kembali dan membuatnya kembali bertumpu diatas benda tersebut setelah bergelantungan hampir 10 menit lamanya.
"Lepaskan ikatanmu, dan aku akan melakukan tes menggunakan manuever sekarang." ajak Levi.
"Hah!? Langsung menggunakan manuever!?"
"Kapten Levi, tidak salah?" tanya Hanji.
"Dia masih bocah ingusan, Kapten!" ujar Eren.
"Setidaknya dia tidak seperti dirimu dulu Eren." balas Levi, semua orang disana hanya bisa menatap keputusan Levi dengan tatapan cengo, tatapan mereka kemudian beralih kearah Kira yang baru saja selesai membenarkan sedikit posisi topinya dan saat ini berlarian kecil mendekati Levi yang sedang mengajaknya ke gudang alat.
Erwin Smith selaku komandan pihak regu Pasukan Pengintai pun tak memberikan penolakan dan respon lebih atas keputusan Levi, karena ia sendiri juga mampu melihat segala potensi dan juga kelebihan yang ada pada diri Kira.
"Komandan?" tegur Hanji.
"Gadis itu punya potensi yang tak terkira. Biarkan Levi yang mengurusnya." ujar Erwin.
Setelah mengambil perlengkapan dari gudang dan menyiapkan boneka untuk pengganti Titan agar di tes sejauh mana calon prajurit mampu memotong dan menebas belakang leher Titan, beberapa anggota regu pun juga ikut menggunakan manuever sesuai perintah Levi, termasuk Levi sendiri menggunakan manuever karena ia adalah penguji bagi Kira.
Anggota yang ditunjuk adalah Hanji, Eren, Mikasa, Armin, Sasha, dan Connie. Jadi total pengawas Kira untuk menggunakan manuever ada tujuh orang.
"Kami akan melakukan uji coba padanya untuk menggunakan manuever dan pedang pengiris, semuanya tunggu disini."
Tatapan Levi kemudian mengarah kearah Kira yang baru saja mengikat tali bawah topinya agar topi tersebut tidak lepas ketika ia mulai bergerak di udara menggunakan manuever dan pedang pengiris.
"Kau siap?"
Pertanyaan yang terlontar dari Levi ketika sosok lelaki yang ternyata sudah berusia lebih dari 30 tahun itu berdiri disampingnya itu membuat Kira menoleh, lalu tersenyum hangat.
"Tinggal menunggu perintah untuk bergerak."
Alat manuever yang sudah terpasang sempurna diarea pinggul belakang menuju bagian pinggang belakang serta pengait yang sudah terpasang sempurna di tiap posisi itu benar-benar terlihat cocok bagi Alkira, tubuhnya yang kecil mampu menahan berat manuever yang tergolong lumayan berat jika baru pertama kali menggunakannya.
Namun gadis itu ternyata sama sekali tak terpengaruh dengan beratnya dan ia merasa seperti sudah terbiasa memakainya.
"Baiklah, ujian Alkira Amalie, dimulai!"
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
The Captain's Chosen Girl [Levi x Alkira] - [✔]
Fanfiction"Hei, aku mencintaimu." Tiga kata, penuh makna. Muncul dari mulut lelaki dingin bak es di kutub utara itu begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman yang terkenal galak tapi pendiam, sekali ngomong juga irit, dingin, terkadang sikapnya menyeb...