Jeno memijit pangkal hidungnya, pusing mendengar ocehan yang sejak setengah jam lalu tidak berhenti sama sekali. Dihadapannya saat ini ada perempuan yang sangat ia sayangi dan hormati.
"Mama pusing, kamu gak mau nikah lagi? Kasian cucu mama gak punya ibu. Jangan egois Jeno, pikirkan Jina juga..."
Jeno menatap mamanya nelangsa, "tapi ma..."
"Mama tidak mau mendengar tapi-tapian, Jeno... Jangan egois, mama mohon. Pikirkan Jina juga. Kalau kamu terus-terusan begini lebih baik kamu mama jodohkan saja."
"Gak ma." Tolak Jeno tegas.
Dia menatap sendu ke arah jendela di kantornya. "Jeno takut seperti dulu. Mereka hanya mencintai Jeno dan harta milik Jeno, tidak dengan baby J."
Ny. Lee tahu betapa beratnya anak lelaki yang ia sayangi itu menjadi seorang duda beranak satu diumur yang masih muda seperti ini. Dia sangat menyesal menikahkan Jeno diumur yang masih sangat muda.
"Mama percayakan semuanya kepada kamu Lee Jeno. Semuanya tergantung kamu sekarang, demi baby J. Cucu kesayangan mama."
"Iya iya, sekarang Jeno mau menjemput Jina. Mama di sini apa ikut?"
"Mama di sini aja, capek."
"Ya sudah."
Akhirnya Jeno menyambar kunci mobil miliknya dan melangkahkan kakinya keluar dari perusahaan miliknya. Setelah memakan kurang lebih dua puluh menit, ia sampai di tempat tujuan.
Ah, bahkan Jeno merasa bersalah karena telah membiarkan putri kecilnya selalu menunggu lama.
Ketika ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas Jina, tiba-tiba langkahnya terhenti. Jeno masih menatap lurus ke arah wanita yang sedang bermain bersama dengan putrinya.
Sampai yang ia tatap tersadar bahwa dirinya sedang diperhatikan.
"K-kak Jeno?"
🍓🍓🍓
Yang ingin mendaftar jadi
bunda-nya Jina harap komen
di sini👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfiction[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...