Chenle ragu, tapi ia sangat ingin melangkahkan kedua kakinya menghampiri gadis itu.
Lama ia berpikir, tarikan dari ujung hoodie yang ia pakai menyadarkannya.
Jina menatap Chenle dengan raut wajah bingung. "Koh Lele kenapa?"
Chenle tersenyum canggung, "Nggak ap—
"Chenle..."
"—pa... Eh, hai Rahee-ya."
Chenle mendadak kikuk ketika Rahee melambaikan tangan kepadanya, Jina yang memahami situasi langsung membuka mulutnya lalu berbisik. "Koh Lele temenan sama kakak cantik itu?"
"Hmm."
Gumam Chenle lalu menggenggam tangan Jina untuk menghampiri gadis itu.
Rahee mengembangkan senyumnya ketika melihat Seojin yang sangat menggemaskan di dalam gendongan Chenle.
Tiba-tiba saja Chenle ingin berterima kasih kepada kakaknya karena jagoan kecil mereka bisa menjadi jembatan untuk kedekatan mereka.
"Ini anak kakak kamu yang kemarin kamu ceritakan itu kan?" Rahee berdiri lalu mendekati Chenle. "Astaga... Lucunya~"
Chenle kemudian mendudukkan Seojin di atas meja.
"Sendirian?"
Rahee menganggukkan kepalanya. "Aku sedang mengerjakan tugas kampus, hehe."
Setelah memesan es krim untuk Jina dan juga kopi untuk dirinya, Chenle memutuskan untuk menemani Rahee yang mengerjakan tugasnya.
Rahee itu gadis yang sangat pintar.
Mereka tidak sengaja bertemu ketika Chenle kebingungan mencari fakultas Jisung pada saat ia ingin menjemputnya.
Awalnya Chenle sempat menyumpah serapahi Jisung, namun urung lagi ia lakukan karena tidak sengaja bertemu Rahee yang saat itu hampir ia tabrak.
Kalau diingat-ingat, awal mereka bertemu sangat lucu.
Apalagi waktu itu wajah Rahee pucat pasi karena tahu bahwa Chenle adalah anak dari orang kaya. Dapat Rahee lihat dari mobilnya.
Yang Rahee pikir, Chenle itu tipikal orang kaya yang sangat sombong. Ternyata Rahee salah. Chenle sangat ramah bahkan ke semua orang.
Chenle berdeham, sebelum ia buka suara. "Tadi ke sini naik apa?"
"Naik bus." Jawab Rahee seraya tersenyum.
"Pulang nanti aku antar."
Bukan pertanyaan tapi perintah. Iya, Chenle sangat ingin dekat dengan gadis yang berada disampingnya ini.
"Tapi aku tidak mau mere—"
Chenle menghela napasnya, "Sudah berapa kali aku katakan. Kau tidak merepotkanku sama sekali Rahee." Lelaki itu menatap Rahee seraya tersenyum manis. "Malah aku senang bisa selalu dekat denganmu."
"—huh??"
"Intinya aku ingin mengantarmu pulang. Bagaimana?"
Jina yang telah menghabiskan es krim miliknya akhirnya menatap dua orang dewasa yang asik mengobrol di sampingnya.
"Kak Rahee... ayo pulang dengan kita, naik mobil Koh Lele..." Rengek Jina kemudian.
Chenle tersenyum senang melihat Jina yang bahkan ikut membantunya mengajak Rahee pulang bersama. Oke, ingatkan ia untuk menbelikan apa saja yang gadis kecil itu mau.
"Jadi bagaimana?"
Rahee tersenyum tipis kemudian mengusap rambut Jina dengan sayang. "Baiklah nona kecil, kakak akan pulang bersama kalian."
🍓🍓🍓
Iya sama sama(*^3^)/~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfic[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...