Hana masuk ke dalam kamar, alisnya mengkerut bingung ketika melihat Jeno tersenyum sendiri sembari memainkan ponselnya.
Ketika ia menutup pintu barulah Jeno tersadar dan meletakkan ponselnya di nakas.
Tanpa ambil pusing Hana membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu memeluk Jeno.
Jeno pun memeluk pinggang Hana lalu mengecup pelipisnya berkali-kali.
"Anak-anak sudah tidur?"
Hana menganggukkan kepalanya.
"Tidur ya?"
Eh... Tumben? Hana hanya menatap Jeno yang tersenyum tipis dan punggungnya.
Biasanya Jeno akan menggodanya sebelum mereka tidur.
Tapi kenapa malam ini malah Jeno yang menyuruhnya tidur.
Walau dia sempat berpikiran aneh, Hana hanya mengangguk lalu membenamkan wajahnya di dada bidang Jeno dan mengeratkan pelukannya.
Bahkan sampai ia terlelap pun Hana masih memikirkan Jeno yang mendadak bersikap aneh dengannya.
🍓
"Serius dia memperlakukanmu seperti itu tadi pagi?!" Pekik Sera.
Hana mengangguk lesu kemudian dia menatap Sera dengan wajah memelasnya.
"Apa aku melakukan kesalahan sehingga membuatnya memperlakukan aku seperti itu ya?"
Sera menatap Hana iba, "Coba kau ingat-ingat dulu... Barangkali ada hal yang tak sengaja kau lakukan sehingga membuatnya mengacuhkanmu seperti itu."
Hana terdiam memikirkan apakah ia melakukan kesalahan atau tidak.
Sayangnya dia tidak menemukan titik kesalahannya sehingga membuat Jeno mengacuhkannya seperti itu.
"Aku rasa aku tidak melakukan kesalahan." Lirih Hana. "Selama ini aku selalu mencoba menjadi yang terbaik untuknya."
Sera hanya bisa mengusap pelan bahu Hana karena wanita itu hampir menangis.
Ia tahu sekali kalau sahabatnya itu sangat takut kalau suaminya benar-benar marah dengannya sehingga membuatnya kepikiran seperti ini.
"Sabar... Mungkin setelah sore atau malam nanti dia tidak akan mengacuhkanmu seperti itu lagi."
Hana memilih diam kemudian menganggukkan kepalanya. Ia mencoba percaya, semoga saja ini hanya perasaannya saja.
Sayangnya hampir pukul sepuluh malam Jeno sama sekali belum pulang ke rumah. Hal ini membuat Hana semakin memikirkan yang tidak-tidak.
"Aku ingin meningkirkan semua pikiran buruk, tapi Kak Jeno memang sedikit berbeda akhir-akhir ini." Lirih Hana yang menatap sendu ke pintu rumahnya.
Setelah memastikan kedua anaknya tertidur di kamarnya masing-masing, Hana memang sengaja menunggu kepulangan Jeno di ruang tamu.
Bahkan makan malam yang ia siapkan pun belum ia sentuh sejak beberapa jam yang lalu.
Tiba-tiba ponsel miliknya menyala. Ketika Hana mengecek, ternyata itu pesan masuk dari Chenle.
Chenle
send pictures
Kakak kenal wanita itu siapa?
Kak?
(read)Difoto itu tertangkap jelas bahwa Jeno tersenyum lebar dengan wanita lain di sebuah restoran.
Tiba-tiba dada Hana terasa perih, jadi ini alasan Jeno tiba-tiba berperilaku aneh akhir-akhir ini?
🍓🍓🍓
Gelud gelud gelud
500 vote = next
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfic[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...