98. Kepiting atau Es krim

35.4K 4K 119
                                    

Hana sebenarnya sedih karena Seojin tumbuh dengan cepat. Pangeran kecilnya sekarang sudah bisa lincah berjalan dan berlari-lari sehingga membuatnya sedikit kewalahan karena harus ekstra menjaganya.

Saat ini Jeno mengajak kedua anaknya bermain di taman yang ada di dekat apartemen mereka dulu.

Seojin yang paling antusias di sini, kalau Jina ia lebih memilih duduk bersama ibunya sembari terus berceloteh ini dan itu.

Seojin yang paling antusias di sini, kalau Jina ia lebih memilih duduk bersama ibunya sembari terus berceloteh ini dan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno yang melihat interaksi keluarga kecilnya tersenyum tipis. Ia merangkul Hana lalu keduanya menatap anak-anaknya yang sibuk bermain sendiri.

"Bunaaaaa, acil."

Seojin melangkahkan kakinya mendekati Hana yang dari tadi memang sibuk memperhatikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seojin melangkahkan kakinya mendekati Hana yang dari tadi memang sibuk memperhatikannya.

"Senang sayang?" Tanya Hana kemudian ia tersenyum melihat anggukan antusias Seojin.

"Kak Jina tidak mau bermain dengan Jinnie?" Tanya Jeno.

"Kak Jina tidak mau bermain dengan Jinnie?" Tanya Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak kakinya, astaga..." Hana menggelengkan kepala melihat kelakuan Jina yang duduk menyendiri.

Gadis kecil itu menunjukkan cengirannya lalu memperbaiki posisi duduknya.

"Kakak bosen ya?" Jeno melangkahkan kakinya mendekati Jina yang nampak tak bersemangat seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak bosen ya?" Jeno melangkahkan kakinya mendekati Jina yang nampak tak bersemangat seperti biasanya.

Ketika sang ayah duduk disebelahnya, gadis kecil itu memeluk lengan sang ayah lalu membuat ekspresi lucu di wajahnya.

"Ayah... Jina lapar, kita makan siang kepiting di restorannya Koh Lele ya?"

"Gimana bunda?" Tanya Jeno ke Hana yang sedang membersihkan tangan Seojin.

"Kalau kakak mau makan kepiting, bunda ikut aja. Mau pergi sekarang?"

Jina menganggukkan kepalanya antusias, dia turun dari kursi yang ia duduki lalu menarik tangan Jeno menuju ke parkiran mobil.

"Ayo ayah, Jina lapar sekali!"

Hana yang berada dibelakang tersenyum bahagia melihat interaksi keluarga kecilnya itu. Kemudian ia menggendong Seojin lalu menyusul suami dan anaknya yang sudah berada di depan.

"Tidak ada yang ketinggalan kan, bunda?" Tanya Jeno memastikan sebelum mereka pergi meninggalkan taman tersebut.

Hana menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, yah. Semuanya sudah dimasukkan ke dalam tas Seojin."

Jeno mengangguk paham. Kemudian ia menoleh ke belakang, tepat dimana kedua anaknya duduk manis di kursi kemudi belakang.

"Nggak mau mampir beli es krim dulu kak?"

"Boleh yah?"

Jeno mendengus geli. "Emang kapan sih ayah nggak ngebolehin?"

Jina bersorak senang dibelakang sehingga membuat adik laki-lakinya hanya mengerjap bingung.

"Kalau begitu Jina mau beli es krim yang banyaaaaaaaaak sekaliiii."













🍓🍓🍓
Cuma mau ngasih tahu, bentar lagi ending... Gatau kapan;-;

800 vote = update

Aku tau kok yang baca ff ini banyak, hehe 😃

Aku tau kok yang baca ff ini banyak, hehe 😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang