52. Kafe

57.2K 6.3K 116
                                    

"Ayah, ayo jalan-jalan. Besok Jina libur." Rengek Jina memeluk sang ayah.

Jeno yang sedang menonton tv disebelah Hana langsung mengangkat tubuh kecil anaknya lalu mendudukkannya diatas pangkuan.

"Kasian bunda, nanti kecapean kalau jalan-jalan jauh." Jeno mencium pipi Jina dengan cepat.

Kemudian pandangan Jina teralihkan ke Hana. Anak itu mengerjap, "Bunda capek ya?" Kemudian bibirnya mengerucut lucu. "Padahal Jina bosan di rumah nenek, mau jalan-jalan."

Hana tersenyum, tangannya terulur untuk mrngucap kepala Jina dengan sayang.

"Nggak apa-apa kok yah, kalau jalan-jalan di mobil aja kayaknya nggak masalah."

"Nah itu yah, kata bunda nggak masalah. Ayo ayo..." Jina menarik-narik ujung kaos Jeno.

"Kita ke kafenya Kak Yeri aja gimana?"

"Kak Yeri sepupu kamu? Loh... Dia punya kafe?"

Jeno nganggukin kepalanya. "Mau nggak Jina?"

Mendengar nama tantenya disebut, Jina menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Mau ayah! Jina mau main sama Tante Yeri."

"Siap-siap sana kalau gitu."

Jina menganggukkan kepalanya semangat. Kemudian ia mencium kedua pipi Hana dan Jeno lalu berlari menuju kamarnya.

Lalu Jeno mengekori Hana yang sudah melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Kok aku nggak di kasih tau kalau Kak Yeri punya kafe sendiri?" Tanya Hana yang sedang mencari baju ganti untuknya jalan nanti.

Jeno yang sedang rebahan di atas kasur terkekeh, "Kamu nggak nanya ke aku sih."

Akhirnya setelah bersiap-siap keluarga kecil itu pun berangkat menuju ke kafe milik Yeri.

Sesampainya di lokasi, Jina langsung berlari-lari masuk ke dalam kafe tantenya dengan girang.

Sesampainya di lokasi, Jina langsung berlari-lari masuk ke dalam kafe tantenya dengan girang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda sama ayah cepet."

Baik Jeno maupun Hana mendengus geli melihat betapa antusiasnya Jina.

Mereka bergandengan tangan menyusul Jina yang sudah masuk ke dalam kafe tersebut.

"Tanteeeee..."

Teriakan cempreng dari Jina membuat pengunjung kafe menatapnya gemas.

Sedangkan yang dipanggil menolehkan kepalanya, sedikit terkejut melihat kedatangan Jina lalu mendekat dan memeluk kakinya.

"Jina kok sendiri? Ayah sama bunda mana?"

Jina memanyunkan bibirnya. "Ayah sama bunda lama, jadi Jina masuk duluan." Kemudian ia menoleh ke belakang, "eh itu bunda sama ayah."






🍓🍓🍓
Apa cuma aku yang ngerasa buku ini makin aneh?

🍓🍓🍓Apa cuma aku yang ngerasa buku ini makin aneh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang