"Udah tidur anaknya?"
Jeno baru saja pulang dari kantornya setelah Hana melapor kalau jagoan kecil mereka sedang demam.
"Gara-gara kecapekan nangis dia langsung tidur gini." Jawab Hana sembari mengelus pelan rambut Seojin.
Jeno melepaskan jas kantornya, ia menggulung lengan kemejanya sampai siku lalu menghampiri kedua orang tersayangnya.
"Langsung ke rumah sakit aja gimana bun? Tapi Jina gimana?"
"Aku udah minta tolong Jisung buat jemput Jina. Ya udah aku siap-siap dulu ya..."
"Eh, bentar dulu."
Jeno menahan kedua bahu Hana yang ingin berdiri, membuat Hana memandangnya bingung.
"Kenapa kak?"
Jeno menyeringai, "Tadi pagi kan nggak sempat cium. Jadi..."
Hana memutar kedua matanya malas, tanpa menunggu omongan selanjutnya dari Jeno ia langsung menarik tekuk Jeno dan membungkam bibir suaminya itu.
Jeno tersenyum ditengah ciuman mereka berdua, setelah dirasa Hana mulai kehabisan napas tautan bibir mereka terlepas.
Pria beranak dua itu tersenyum melihat bibir Hana yang sedikit membengkak karena ciumannya tadi.
Dikecupnya sekilas bibir Hana, matanya menatap istrinya dengan sayang.
"Kamu siap siap aja dulu... Biar aku yang jaga Baby Jinnie."
🍓
Setelah membawa Seojin ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan bayi mereka, ternyata Seojin hanya demam biasa akibat kemarin kelelahan diajak jalan-jalan seharian.
"Mau langsung pulang atau ke mana nih?" Tanya Jeno yang sudah duduk manis di kursi kemudi.
"Langsung pulang aja, tapi nanti mampir dulu ke minimarket dekat rumah."
Jeno mengangguk paham, kemudian mobil mereka meninggalkan area parkiran rumah sakit.
Setelah mobil mereka terparkir rapi di depan minimarket, Hana menatap Jeno dengan pandangan yang sulit diartikan.
Jeno menatap Hana bingung, "Apa?"
Hana nyengir, "Ayah yang keluar ya? Beliin bunda pembalut yang kayak biasanya."
"Bun..."
Jeno memasang wajah memelasnya. Masa iya, dia membeli pembalut wanita?
Tidak keren sama sekali.
"Beliin atau ayah tidur sendiri malam ini?!" Ancam Hana kemudian.
Jeno menghela napasnya. Sebelum ia membuka pintu mobilnya, Jeno menghadap tubuhnya ke Hana.
"Apa lagi?"
"Cium dulu baru aku beliin."
Hana terkeheh pelan, setidaknya sebelum ia mengerjai suaminya ia harus memberikan satu kecupan penyemangat untuk Jeno.
"Kuraaaaaaang."
"Nanti aja di rumah, cepet beli sana."
Jeno menyeringai, "Bener ya di rumah?"
"Iya udah sana!"
Jeno keluar dari mobilnya dengan senyum cerahnya.
Di dalam benaknya sudah tersusun rencana untuk meminta lebih dari sekedar ciuman dari Hana ketika mereka sudah sampai di rumah nanti.
🍓🍓🍓
Double update gaa neehhhh????
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfiction[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...