96. Special Gift

33.3K 4.1K 162
                                    

Tubiro to rek, ojo meneng ae...
________








Jaemin mengantarkan Hana pulang. Mereka asik berbincang sampai lupa kalau sekarang hampir tengah malam, membuat Hana panik takut Jeno akan memarahinya karena ia keluar tanpa ijin terlebih dahulu.

"Jangan panik. Ia tidak akan memarahimu hanya karena aku antar larut malam seperti ini."

Hana menghela napasnya sebelum ia benar-benar menatap Jaemin sepenuhnya. "Tapi hubungan kami sedang tidak baik-baik saja. Bahkan aku tadi sempat dikirimkan foto Kak Jeno dan juga wanita itu."

Jaemin yang awalnya ingin melepas sabuk pengaman langsung menoleh kaget ke arah Hana. "Siapa yang mengirimkannya padamu?"

"Jisung."

Di dalam hatinya Jaemin menyumpah serapahi anak itu. Kemarin Chenle, sekarang Jisung. Ia mengusap wajahnya kasar membuat Hana menatapnya bingung.

"Benar-benar anak itu." Gumam Jaemin.

"Kenapa?"

Jaemin tersenyum kikuk lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Eh, apakah Nyonya Lee masih di dalam?"

"Entahlah, sepertinya masih. Kenapa?" Tanya Hana bingung.

"Ah... Aku mau menyapanya, ayo turun." Jaemin membuka pintu mobil disusul dengan Hana.

Tanpa menaruh rasa curiga, Hana  berjalan mendekati Jaemin lalu mereka berjalan beriringan memasuki rumahnya.

Suasana rumahnya begitu sepi sekali, sehingga membuat Hana beberapa kali mengecek ponselnya guna memastikan apakah mama mertuanya sudah pulang atau masih di rumahnya. 

"Sepertinya mama tidak ada di rumah."

Jaemin menoleh, "Benarkah?"

"Rumahnya sepi, tapi mama tidak mengabariku kalau ia pergi."

"Mungkin ada di dalam. Kenapa tidak kau cek?"

Hana menatap Jaemin ragu. Ia takut kalau membiarkan Jaemin masuk ke dalam rumahnya kalau mama mertuanya sudah tidak ada di sini.

"Tapi Jaem—"

"Tak apa, aku tunggu diluar saja kalau kau merasa tak nyaman."

Hana tersenyum tipis kemudian ia masuk ke dalam rumahnya.

Suasana rumahnya begitu gelap sehingga membuat Hana bingung, pasalnya selama mamanya pergi dari rumahnya atau siapa pun yang terakhir berada di rumah ini tidak ada yang mematikan lampu yang ada.

Setelah menyalakan lampu depan, Hana melangkah ke ruang tengah demi mengecek keadaan rumahnya.

Hana terdiam sejenak, sedikit meragu ketika ia ingin menyalakan lampu di ruang tengah. Namun pada akhirnya ia memilih untuk menyalakan lampu sampai seruan orang-orang menggema ke seluruh ruangan.

"Selamat ulang tahun!"

Hana membelalakkan matanya kaget melihat pemandangan didepannya. Masalahnya ia lupa kalau hari ini adalah hari lahirnya mengingat permasalahannya dengan Jeno tempo lalu yang membuatnya kepikiran.


"Bunaaaaaaaaa!" Teriak Seojin yang duduk manis dipojok ruangan bersama Sera disampingnya.

Hana tersenyum senang sampai kemudian senyumnya luntur ketika tatapan mata Hana bertemu pandang dengan milik Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana tersenyum senang sampai kemudian senyumnya luntur ketika tatapan mata Hana bertemu pandang dengan milik Jeno. Bukannya senyuman kebahagiaan yang Jeno dapatkan, tapi tatapan kecewa yang diberikan Hana padanya.

Apalagi ketika melihat wanita yang ada di foto yang dikirimkan oleh Chenle dan juga Jisung, makin membuat Hana kesal dan rasanya ingin menangis saat itu juga.

Oh tidak... Hananya pasti marah sekali dengannya kali ini. Berdoa saja semoga Jeno masih bisa hidup malam ini.













🍓🍓🍓

Ekspresi Kak Jina yang ngintip bundanya dah pulang apa belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi Kak Jina yang ngintip bundanya dah pulang apa belum.

Awokawokawok...

700 vote = update

Kenapa gitu? Karena kalau ngga aku kasih tau pasti kalian malas ngevote:((

Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang