39. Pengusiran

79.2K 8.3K 567
                                    

Saat ini Hana tengah duduk bersama Joy di taman bermain yang ada di playgroup.

"Aku benar-benar tidak menyangka kau menikah dengan ayahnya Jina."

Hana terkekeh pelan mendengar ucapan spontan dari Joy.

"Dan yang lebih tidak kusangka adalah ayahnya Jina mantan gebetanmu waktu sekolah dulu."

"Berhenti menggodaku Joy!"

"Baiklah baiklah..." Joy terkekeh. "Jadi setelah ini kau tidak mengajar di sini lagi ya?"

Hana menganggukkan kepalanya. "Iya, sudah tidak lagi."

Kedua wanita cantik itu saling berpelukan. "Semoga pernikahan kalian awet, selalu harmonis sampai maut menjemput."

Hana mengamininya. "Ya sudah, aku mau pergi dulu. Semangat ya mengurus anak-anak."

Setelah berpamitan dengan guru-guru yang lain, Hana langsung memesan taksi lalu berangkat menuju gedung perusahaan milik Jeno.

Ketika Hana sudah sampai di depan meja resepsionis, ia langsung di sambut senyum ramah dari karyawan yang ada di sana.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin bertemu dengan Jeno."

"Sudah membuat janji?"

Ah iya, Hana lupa mengabari suaminya jika ingin ke sini. Kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya. "Belum."

Entah perasaannya saja atau memang wanita yang menjaga meja resepsionis menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Maaf, kalau tidak membuat janji tidak bisa bertemu."

"Saya istrinya."

Wanita di depan Hana itu tersenyum mengejek. "Anda orang ke sepuluh yang datang kesini dan mengaku-ngaku istri Bapak Jeno."

Hana menggeram kesal. Kesan pertama ia berkunjung ke gedung perusahaan Jeno sangat menjengkelkan.

"Silahkan kalau tidak ada kepentingan tinggalkan gedung ini, sebelum saya panggilkan satpam."

"Ada apa ini ribut-ribut?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa ini ribut-ribut?"

Jeno yang baru saja turun dari lift langsung menghampiri meja resepsionis dan tersenyum cerah mengetahui sang istri telah sampai di gedung ini.

Hana memutar kedua matanya malas. "Aku mau pulang saja, susah sekali sepertinya bertemu CEO Lee Jeno ini."

Alis Jeno mengkerut bingung. Kemudian dia menatap karyawannya. "Kau mengusirnya?"

"Dia mengaku-ngaku istri bapak seperti wanita yang kemarin."

Jeno menghembuskan napasnya kesal. "Dia memang istriku. Kau tidak datang ke acara pernikahanku?"

Wajah wanita itu pucat pasi. Kemudian ia menggelengkan kepalanya lalu menunduk. "Ti-tidak, saya ada urusan keluarga saat itu."

Setelah karyawannya itu meminta maaf ke Hana dan juga Jeno, kedua pasangan pengantin baru itu langsung melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Jeno yang berada di lantai tujuh.

"Aku tidak mau ke sini lagi." Rengek Hana ketika mereka sampai di ruangan Jeno.

Jeno yang berjalan dibelakang istrinya hanya mendengus geli.

Dia duduk di kursi kebanggaannya kemudian menepuk pahanya, mengkode agar Hana duduk dipangkuannya.

Hana menurut, setelah wanita cantik itu duduk dipangkuan Jeno.

Jeno menatap dalam diam wajah cantik Hana, membuat wanitanya sedikit risih lalu balas menatap Jeno kesal.

Jeno terkekeh kemudian mengecup pipi Hana. "Jangan galak-galak, kasian Jina kalau bundanya galak sama ayahnya."










🍓🍓🍓
Gaesಥ‿ಥ

🍓🍓🍓Gaesಥ‿ಥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng:(((

Ganteng:(((

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang