Ini yang menjadi masalah terbesar untuk Jeno. Putri kecilnya tidak ingin jika ditinggal untuk yang kedua kalinya.
"Sayang, janji deh nanti ayah belikan mainan banyak-banyak. Apa aja yang Jina minta nanti ayah kasih."
"NGGAK MAU. POKOKNYA JINA IKUT."
Hana yang menyaksikannya terkekeh karena gemas. Kemudian ia berjalan mendekat dan duduk di sebelah Jina.
"Bunda... Jina ikut yaa, ayah jahat nggak mau ajak Jina." Rengek gadis kecil itu kemudian memeluk Hana.
"Habiskan sarapannya sayang, nanti terlambat ke sekolah kalau nggak segera dihabiskan."
"Tuh dengerin apa kata bunda."
"Ayah!!!!"
Bibir Jina mengerucut lucu. Kemudian gadis kecil itu menganggukkan kepalanya lesu lalu fokus menghabiskan sarapannya.
Baik Jeno maupun Hana sama sama terkekeh karena melihat Jina yang merajuk.
Setelah mereka menyelesaikan sarapannya, Jina mendekati sang ayah lalu merentangkan kedua tangannya.
Meminta peluk Jeno dengan cara yang menggemaskan.
"Anak ayah kenapa jadi manja seperti ini hmm?"
Jeno membawa tubuh Jina yang berada di dalam gendongannya ke pintu depan apartemennya.
Hana yang mengekor dibelakang tersenyum.
"Sepertinya Jina memang tidak ingin ditinggal, yah."
Jeno menoleh ke Hana, lalu memasang ekspresi memohon. "Bunda~"
Wanita itu mendengus. Kemudian menyusul dan menyamakan langkah Jeno.
"Jina sayang nanti bunda nggak lama loh di sekolahnya."
Jina mengalihkan atensinya ke Hana. "Kenapa bunda?"
"Mau ke kantornya ayah, nanti bunda jemput pulangnya. Nggak papa kan?"
Jina mengerucutkan bibirnya, lalu menganggukkan kepalanya walau ekspresinya seperti tidak terima.
Keluarga kecil itu pun langsung menuju ke lantai dasar apartemen dan masuk ke dalam mobilnya.
Setelah sampai di depan sekolah Jina, Jeno menoleh ke Hana. "Perlu aku jemput nanti?"
Hana menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, nanti aku naik taksi."
Jeno menganggukkan kepalanya paham. "Kabari aku kalau sudah sampai di kantorku nanti."
"Mendekat ke ayah sini."
Alisnya mengkerut bingung, walau Hana bingung, ia tetap mendekat ke Jeno. Melihat hal tersebut membuat Jeno tersenyum senang.
"Mau ap—emphhh."
Tangannya menutup kedua mata Jina lalu dengan gerakan cepat Jeno mempertemukan bibirnya dan bibir manis sang istri.
Jeno melumat bibir Hana lembut selama beberapa detik.
Setelah puas mencium bibir Hana, lelaki itu langsung menjauhkan tangannya dari wajah Jina karena anak itu protes matanya ditutup secara sengaja.
"AYAH NYEBELIN!"
🍓🍓🍓
Adegan indehoy malehoy asoy asoy nya ditulis gak nih? Skip aja ya hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfic[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...