Sepulang dari acara belanjanya, Hana menyuruh Jisung langsung mengantar Yuji pulang. Kebetulan rumah mereka searah dan Yuji yang paling belakangan harus diantar.
Saat Hana masuk ke dalam rumah, ia langsung disambut Seojin yang tengah digendong Jeno di ruang tamu.
"Daaaaaaa..." Seojin memekik senang ketika Hana mendekat ke arahnya dan langsung meminta gendong.
Jeno terkekeh lalu mencium pipi Seojin. "Adek sama ayah dulu dong, kasian itu bundanya baru pulang."
"Daaaa!!!!" Seojin berteriak dan ingin menangis ketika ia tidak dibolehkan bersama bundanya.
Hana terkekeh pelan, bundanya itu langsung mengambil Seojin yang masih dalam gendongan ayahnya. "Anak bunda kangen banget ya sama bunda?"
Seojin tersenyum senang ketika Hana menggendongnya, sedangkan Jeno langsung mengambil belanjaan Hana tadi yang masih di teras rumah lalu meletakkannya di meja makan.
"Kak Jina-nya di mana, yah?"
Jeno yang menyusun barang belanjaan mereka menoleh, "Udah tidur duluan bunda. Kecapean dia baru pulang dari sekolah tadi."
Hana mengangguk paham. Setelah selesai mememani Jeno membereskan belanjaannya tadi, Jeno dan Hana langsung beranjak ke kamarnya.
"Adek sama ayah dulu ya? Bunda mau bersih-bersih dulu."
Walaupun Seojin protes karena ditinggal bundanya ke kamar mandi, akhirnya ia memekik kegelian ketika Jeno mulai mengajaknya bercanda.
Kurang lebih dua puluh menitan Hana keluar dari kamar mandi, wanita cantik itu sudah mengganti pakaian jalannya tadi dengan setelan baju tidurnya.
Hana naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di samping Jeno yang sedang bercanda dengan Seojin yang duduk diatas perut suaminya itu.
"Kok lama belanjanya tadi?"
Hana merapatkan badannya ke Jeno lalu mengelus pipi Seojin. "Tadi ada mantan gebetannya Jisung, tapi kok aku ngerasainnya dia kayak bohong sama Jisung ya, yah?"
"Bohong gimana?" Jeno menoleh ke Hana.
"Nggak tau sih, aku rasa dia kayak buat Jisung cemburu gitu."
"Maksudnya dengan pura-pura jadi pacar orang lain? Gitu maksud kamu?"
Yang Jeno tau Yuji memang sudah memiliki kekasih, dan itu membuat Jisung menggila dan terus mendatanginya untuk meminta pendapat dan mendengarkan keluh kesahnya.
"Soalnya dia kayak menghindari kontak mata sama aku pas nanya pacarnya ada di mana. Nggak salahkan aku berpikiran kayak gitu?"
Jeno terkekeh. Dia merebahkan tubuh Seojin di tengah mereka lalu mengecup bibir Hana dan pipi Seojin secara bergantian.
"Udah bunda nggak usah mikir macem-macem. Itu urusannya mereka, sekarang bunda tidur ya... Seojin juga tidur kasihan itu bundanya capek baru pulang belanja."
Hana tersenyum kemudian mengecup pipi kedua lelakinya. "Selamat tidur jagoan bunda."
🍓🍓🍓
Hari ini aku berumur 20 tahun. Apa harapan kalian untuk aku, cerita ini, dan juga akunku kedepannya???? ^_____^
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fiksi Penggemar[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...