Saat ini Hana sedang menemani Jeno di kantornya.
Padahal ia di sana tidak melakukan apa-apa, tetapi Jeno terus memaksanya agar datang dan menemaninya.
Sebagai seorang istri jelas Hana tidak bisa menolak, walau ujung-ujungnya wanita itu hanya duduk atau berjalan-jalan di sekitar kantor untuk menghilangkan rasa bosan ketika menunggu Jeno menyelesaikan rapatnya.
"Bunda ... Ayah!!!!"
Jina yang baru saja dijemput oleh Jisung langsung masuk ke dalam ruangan milik Jeno tanpa mengetuk terlebih dahulu, sedang Jisung menyusul dibelakangnya.
"Makasih ya udah jemput Jina, maaf banget ngerepotin kamu."
Jisung menganggukkan kepalanya, lalu ia duduk di sebelah Hana.
"Santai aja kak, lagian kampusku dan playgroup Jina kan searah."
"Nggak ada kelas sore?" Tanya Hana.
Jisung yang awalnya memperhatikan Jina yang berlari-lari menggelengkan kepalanya.
"Nggak ada kak, memang kalau hari selasa kayak gini sorenya aku free sih."
Hana menganggukkan kepalanya paham. "Udah makan belum? Kalau belum ayo kita cari makan di kafetaria, aku yang traktir."
"Beneran di traktir kak? Ayo aja aku mah."
Hana mendengus geli. Kemudian ia melangkahkan kakinya mendekati Jina yang asik duduk di kursi milik Jeno.
"Jina ayo kita makan siang dengan Jisung oppa. Ayah masih lama rapatnya."
"Jina mau makan banyak bunda! Kata Bunda Joy tadi makan banyak bikin tinggi sama pintal."
Baik Hana maupun Jisung terkekeh karena gemas melihat tingkah laku Jina. "Oke nanti kita beli banyak banyak."
🍓
"Ayah... Tadi di sekolah Jina cerita cerita sama teman teman Jina."
Jeno yang sedang rebahan di sebelah Jina kini fokus memandang ke arah putrinya yang memulai bercerita tentang kegiatannya di sekolah..
"Cerita apa sayang?"
"Katanya..." Jina memandang takut takut ke ayahnya. "Ih tapi ayah harus janji jangan marah sama Jina!"
"Ayah nggak marah, ayo cerita apa tadi?"
Jina menundukkan kepalanya, "Kata Hosook... Kalau Jina punya dedek, Jina tidak disayang."
Jeno memandang anaknya kaget. "Hwang Hosook? Anaknya Om Hyunjin?"
Putrinya menganggukkan kepala. "Jina nggak mau punya dedek ayah! Pokoknya nggak mau."
Jeno panik, dia takut kalau teriakan Jina terdengar ke telinga Hana. "Jina tidur ya sayang, sudah malam."
"Mau peluk ayah sama bunda." Rengeknya.
"Siapa yang mau peluk sama bunda?"
Hana masuk ke dalam kamar, Jina langsung bersorak menyuruh bundanya untuk tidur disebelahnya.
"Ayo tidur, besok katanya mau ke kebun binatangkan sama teman-teman dan bunda bunda di sekolah?"
Jina menganggukkan kepalanya antusias, sedangkan Hana tersenyum melihat betapa menggemaskannya anak itu.
Tanpa Jeno tahu, Hana menyembunyikan rasa sedihnya ketika mendengar penolakan Jina yang tidak ingin mempunyai adik.
🍓🍓🍓
Akhirnya bisa tripel update ehe✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfiction[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...