Hari ini Hana menjemput Jina, ia kali ini ditemani oleh Somi mamanya Dawon.
Jadi semenjak Hana menikah dengan Jeno, ia semakin hari semakin dekat dengan Somi.
Apalagi kedua wanita cantik itu sama-sama sering bertemu seperti sekarang ini. "Semoga nanti ketika lahiran tidak ada kendala apapun."
Hana tersenyum, ia mengamini apa yang barusan Somi ucapkan.
Obrolan keduanya langsung terhenti ketika mendengar jeritan Dawon yang tidak terima tangannya di tarik secara brutal oleh Jina sampai ke tempat kedua mamanya.
"Jina bar bar!" Dawon mengatur napasnya. "Untung Jina teman Dawon."
"Jina bukan kucing oren!"
Baik Hana maupun Somi menggelengkan kepalanya melihat putra putrinya yang selalu saja bertengkar tapi tidak mau dipisahkan.
"Kamu mau ke kantor Jeno?" Tanya Somi.
Hana menganggukkan kepalanya. "Rencananya sih iya, kalau Jina tidak rewel sih."
"Kalau begitu aku dan Dawon pulang duluan ya."
Setelah Somi pamit pulang duluan, Hana dan Jina menunggu kedatangan Pak Kim sopir pribadi mereka untuk datang menjemput.
Kali ini Jina sangat bersemangat untuk datang ke kantor ayahnya.
Selama perjalanan, gadis kecil itu banyak sekali bercerita tentang aktivitasnya di sekolah tadi.
Bahkan Pak Kim yang sedang menyetir sesekali menyahut membuat Jina semakin bersemangat untuk menceritakannya.
"Oh iya bunda, tadi kata Bunda Joy salam buat bunda. Nanti kalau nggak sibuk Bunda Joy mau main ke rumah nenek."
Hana tersenyum kemudian ia mengelus rambut Jina. "Benarkah? Wah berarti rumah nenek bakalan rame nih kalau ada anaknya Bunda Joy."
"Kak Hyun Ki berarti ikut juga dong?" Tanya Jina memekik kaget.
Hana yang melihatnya langsung tertawa pelan. "Emang Jina pernah ketemu sama Kak Hyun Ki?"
Jina menganggukkan kepalanya, "Pernah... Bunda Joy pernah bawa Kak Hyun Ki dulu karena Kak Hyun Ki libur sekolah dasar."
Hana menganggukkan kepalanya paham, tak terasa mobil mereka sudah sampai di lobi gedung tersebut. Sebelum turun, Hana menatap Pak Kim terlebih dahulu.
"Pak Kim langsung pulang saja ya, Hana pulang dengan Jeno nanti."
Pak Kim menganggukkan kepalanya paham, kemudian ia melajukan mobilnya meninggalkan lobi.
Hana menggandeng Jina masuk ke dalam gedung tersebut. Banyak karyawan yang melihat Jina langsung tersenyum karena gemas kemudian menyapa Hana.
Ketika kedua perempuan itu mulai memasuki lift, sebelum pintu lift tersebut tertutup Hana sempat melihat wajah yang sangat familiar.
"Itu—Sera kan?" Gumamnya.
🍓🍓🍓
sumpah mau meluk Renjun😭cr. twitter lupa username apa:"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfiction[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...