69. Saya Sudah Menikah

51.9K 5.6K 425
                                    

Ketika Hana dan juga Jina pulang dari acara jalan mereka, Jina tiba-tiba datang merengek ke Jeno karena tadi ketika ia meminta es krim sang bunda tidak mengijinkan untuk membelinya es krim.

Jina juga tidak berani meminta kepada bundanya karena takut sang bunda kelelahan. 

Jeno tersenyum kemudian menggendong Jina yang mengalungkan kedua lengannya di leher Jeno dengan erat.

Padahal dia baru saja menidurkan Seojin beberapa jam lalu, tapi ketika ia kembali ke dalam kamarnya ternyata Seojin sudah tampan karena baru saja Hana mandikan.

Padahal dia baru saja menidurkan Seojin beberapa jam lalu, tapi ketika ia kembali ke dalam kamarnya ternyata Seojin sudah tampan karena baru saja Hana mandikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak siapa sih ini ganteng banget kayak ayahnya..." 

Jeno menciumi beberapa kali pipi Seojin sampai Hana menepuk keras punggung Jeno.

"Anak kamu udah tau abis mandi jangan diciumin mulu nanti ketularan bau, mandi sana!"

Jeno nyengir, "Mandiin tapi."

Tolong ingatkan kepada bapak Lee Jeno yang terhormat kalau didekapannya saat ini masih ada Jina yang keponya sudah diambang batas.



🍓



"Kenapa tadi nggak berani ngajak bunda sekalian? Kasian loh bunda sama dedeknya nggak diajak."

Jina menggenggam erat tangan ayahnya lalu mendongak dengan memasang wajah yang sangat menggemaskan. 

"Kasian bundanya ayah. Tadi kata bunda capek, jadi Jina nggak mau bikin bunda sakit. Dedek Jinnie biar sama bunda, biar nemenin bunda jadi nggak sepi."

Jeno menganggukkan kepalanya paham, tadi Hana juga sempat mengeluh kalau kakinya sempat pegal karena seharian berada di luar rumah.

Akhirnya Jeno memutuskan untuk pergi berdua hanya dengan bersama Jina menuruti permintaan putri kecilnya yang meminta untuk dibelikan es krim.

Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke salah satu kedai es krim di mana tadi Jina sangat ingin mampir ke sana.

Jeno hanya memakai t shirt putih polos dengan celana jeans pendek selutut.

Jeno memilih untuk duduk di meja paling pojok setelah sebelumnya mereka telah memesan.

Tiba-tiba di saat mereka asik menunggu es krim mereka, datang dua orang wanita yang tampak malu-malu mendekati meja mereka.

Jeno rasa mereka baru saja pulang dari berbelanja mengingat mereka membawa beberapa tas belanja.

"Emm, permisi... Kita berdua boleh gabung di meja ini?" Tanya wanita yang rambutnya digerai sebahu.

Temannya diam-diam memperhatikan Jeno sebelum ia gelagapan karena Jeno balik menatapnya.

Jeno menganggukkan kepalanya, tidak terlalu mempermasalahkan kehadiran dua wanita ini.

Setelah itu es krim mereka datang, disusul dengan es krim kedua wanita yang dihadapan mereka.

Dari awal mereka datang, kedua wanita ini selalu bertanya seolah mencoba mengorek semua informasi yang ada di dalam dirinya.

Jeno sebenarnya merasa risi, tapi melihat anak gadisnya sibuk memakan es krim kesukaannya akhirnya lelaki itu memilih untuk duduk dan bertahan.

Setelah lelah menunggu, akhirnya es krim Jina telah habis.

Jeno bersiap untuk menggendong anaknya tetapi urung ia lakukan ketika mendengar wanita dengan rambut dikucir kuda ini buka suara.

"Permisi... Apa saya boleh meminta kontak an—"

"Maaf," Jeno tersenyum tipis lalu menggendong Jina. "Jika kalian pikir gadis kecil ini keponakanku, kalian salah. Dia anakku..."

Setelah itu Jeno meninggalkan kedua wanita tadi yang menjadi heboh karena tidak sadar telah menggoda suami orang.


















🍓🍓
Serius nanya, makin ke sini makin ngebosenin nggak?

🍓🍓Serius nanya, makin ke sini makin ngebosenin nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang